CALIFORNIA - Satelit dengan bentuk kotak bernama CubeSats segera meluncur ke luar angkasa pada tahun ini atau tahun depan. Satelit mungil tersebut telah mendapatkan serangkaian pengujian sebelum diluncurkan.
Dilansir Newscientist, Selasa (13/10/2015), sistem propulsi baru yang akan menggantikan satelit-satelit besar, CubeSats, telah melewati tes laboratorium. Perangkat berbentuk kubus ini diklaim lebih murah, sederhana, dan sebagai revolusi dalam eksplorasi di luar angkasa.
Paulo Lozano dari Massachusetts Institute of Technology mengungkapkan, bentuk satelit yang kecil ini membuka kesempatan bagi penelitian mahasiswa atau negara yang kekurangan dalam program luar angkasa mereka.
"Kami ingin menawarkan akses kepada masyarakat yang saat ini tidak mendapatkan akses luar angkasa," ujar Lozano.
Satelit ini tidak terbang sendiri, tetapi bersama dengan satelit sejenis sehingga berjumlah 10 unit satelit. Saat berada di luar angkasa, satelit ini dapat melakukan penelitian, mulai dari pemodelan iklim hingga berburu planet asing.
Akan tetapi, satelit ini akan bekerja selamanya di luar angkasa, yang membuatnya menjadi sampah antariksa bila sudah tidak digunakan lagi. Meski demikian, manfaat dari satelit berbentuk kecil diklaim lebih besar untuk misi eksplorasi masa depan.
"Jika satelit kecil memiliki kemampuan untuk bergerak, kita bisa melakukan banyak hal yang saat ini tidak bisa dilakukan," tuturnya. Diharapkan satelit itu akan meluncur ke orbit Bumi paling lambat pada 2016.
(Okz/ahl)

Posting Komentar

 
Top