JAKARTA Pertemuan empat mata antara Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault dengan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) berujung polemik. Adhyaksa di-bully di media sosial, karena penjelasan Ahok usai pertemuan tentang diminta masuk Islam.
Adhyakasa Dault yang dikabarkan akan menjadi saingan Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta mendatang, saat ini merasa di-bully oleh media terkait pembicaraan secara tertutupnya dengan Ahok beberapa waktu lalu. Terutama soal ajakan kepada Ahok untuk masuk Islam, karena dianggap melakukan SARA.
"Itukan pembicaraan saya empat mata dengan Pak Ahok. Tidak ada media di situ, kenapa sekarang jadi saya yang di-bully seolah-olah saya SARA," ujar Adhyaksa saat dihubungi Okezone, Sabtu (10/10/2015).
Dirinya menjelaskan, pertemuannya dengan Ahok saat itu hanya sebatas memberikan masukan kepada suami Veronica Tan tersebut untuk melakukan beberapa syarat menjadi Gubernur DKI Jakarta yang penduduknya mayoritas beragama Islam.
"Saya kan bilang kalau Pak Ahok masuk Islam akan memudahkan langkah bapak menjadi gubernur ke depannya, tapi kan ternyata kalau tidak bisa, harus ada pembicaraan dengan tokoh-tokoh agama yang mayoritas Islam di Jakarta," paparnya.
Disamping itu, dirinya merasa masyarakat tidak adil dengan memberi anggapan bahwa dirinya picik dan ingin menjatuhkan Ahok dengan cara Islam. Padahal,pembicaraan dengan Ahok bersifat pribadi dan tertutup.
"Saya cuma ngomong empat mata dengan Pak Ahok, dan yang berbicara kepada media kan juga bukan saya. Apakah Pak Ahoknya yang mungkin salah tangkap, atau media yang berlebihan, intinya jangan ada dusta lah di antara kita," tuturnya.
Sebelumnya, pada Selasa 29 September 2015, Adhyaksa Dault mendatangi Ahok di Balai Kota. Keduanya melakukan pertemuan tertutup. Setelah pertemuan tersebut Ahok sempat membocorkan sedikit hasil empat mata dengan Adhyaksa.
"Beliau sih nyeletuk, ini ngomong berdua (empat mata). Kalau bapak Islam mah dahjadi presiden, kita dukung. Artinya apa, sayang bapak bukan Islam makannya temen-temen suruh saya (Adhyaksa) nyalon, dia bilang begitu loh. Jadi persoalan temen-temennya itu apa? Bapak Ahok ini bagus cuma bukan Islam. Kalau begitu artinya apa, dia mau nyalon enggak bisa terima bukan Islam yang mimpin Jakarta. Itu sih sesuatu yang oke ajalah bagi saya sih," kata Ahok usai bertemu Adhyaksa.
Pernyataan inilah yang belakangan, membuat Adhyaksa dianggap mengajakan Ahok masuk Islam. Bahkan, pernyataan ini membuat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) tersebut di-bully di media sosial lantaran dianggap SARA.
(Okz/fid)

Posting Komentar

 
Top