JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakanpembangunan properti harusnya mengikuti perkembangan transportasi di Indonesia.
Operator angkutan kereta api di Indonesia yaitu PT KAI (Persero) ingin mengembangkan hunian real estate berbasis angkutan kereta api, atau dengan kata lain pembangunan hunian bisa dilakukan di setiap stasiun.
"Properti itu harus merupakan dari bagian tata ruang yang baik. Transportasi itu harus menyesuaikan properti atau tidak, seharusnya properti yang mengikuti perkembangan transportasi," kata Jonan dalam Seminar Internasional Rail to Real Estate di Saripan Pasific, Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Ia menyebutkan, hal itu seperti pengembangan properti yang dilakukan BSD dan Alam Sutera. Kedua pengembang tersebut berhasil menghidupkan perekonomian sekitar, namun terlambat dalam membangun infrastruktur jalan.
"Ini (pengembangan properti harus mengikuti perkembangan transportasi) akan jadi debat panjang, seperti Alam Sutera sama BSD, yang infrastruktur jalannya belakangan," tambah dia.
Jonan mengakui mendukung rencana pembangunan hunian berbasis angkutan kereta api yang diwacanakan PT KAI (Persero). Namun, ia menyarankan sebelum merealisasikannya PT KAI harus membenahi dan memenuhi kapasitas angkut.
"Misalnya stasiun KRL di Bogor, kalau mau dibangun apartemen kecil. Mungkin satu tower bisa 25 lantai, pasti akan penuh. Selama KRL dari Bogor ke Jakarta padat, yang pasti akan makin padat. Makanya, dibenahi dulu," pungkasnya.
(Okz/rzy)

Posting Komentar

 
Top