BIASANYA kartu identitas dipakai sebagai akses
masuk berbagai fasilitas umum. Tetapi, mahasiswa di Virgina Commonwealth University (VCU)
di Richmond, Virginia, Amerika Serikat akan menggunakan matanya.
Pekan ini pihak kampus memasang dua kamera iris
mata di gedung kantin. Dengan begitu, mahasiswa
cukup memindai (scan) mata mereka dan tidak
perlu memakai kartu identitas sebagai akses masuk kampus.
"Proses identifikasi iris semudah pengambilan
gambar mata menggunakan kamera. Mahasiswa
bisa masuk ruangan dalam dua detik,"
 ujar Direktur Pelayanan VCU Stephen Barr
seperti dilansir Huffington Post, Minggu (2/8/2015).
Pemindaian iris mata bersifat sukarela.
Bagaimanapun juga, Barr menekankan
keuntungannya sebagai akses yang lebih
cepat dan dukungan data bagi mahasiswa yang
kehilangan kartu identitas mereka.
Sebelum VCU, George Mason University (GMU)
dan University of New Hampshire sudah lebih dulu
mengadopsi teknologi pemindaian iris mata di kampus.
GMU mengeluarkan hingga USD1.500 untuk satu alat pemindai.
Sementara itu, mahasiswa VCU menyampaikan
 kekhawatiran mereka pada laman resmi Facebook kampus.
Sebagian mahasiswa menilai, sistem tersebut
"menyeramkan dan tidak perlu" dan menganggapnya
serupa dengan upaya mencatat sidik jari semua mahasiswa.
Kian maraknya penggunaan data biometrik meningkatkan
 kekhawatiran tentang privasi dan kritik tentang
bagaimana data tersebut disimpan dan potensinya untuk diretas atau dicuri.
Kamera iris di VCU mengidentifikasi 220
titik unik di iris penggunanya. Kemudian,
kamera mencetak nomor yang sesuai dengan
 rencana makan setiap mahasiswa.
"Kami tidak akan menyimpan foto iris mata mahasiswa.
Ia hanya akan berupa nomor, seperti kartu
identitas bernomor unik yang memiliki relasi
dengan Anda," tutur Barr.
(Okz/rfa) 

Posting Komentar

 
Top