KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia secara resmi menyatakan
potongan badan pesawat sepanjang dua meter yang terdampar
di pantai Pulau Reunion di Samudera Hindia pada Rabu lalu sebagai
  flaperon pada pesawat jenis Boeing 777, model yang sama dengan
Malaysia Airlines bernomor penerbangan 370 (MH370)
yang hilang pada Maret 2014.

"Hal ini telah diverifikasi petugas berwenang
Prancis bekerja sama dengan manufaktur pesawat Boeing,
Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS),
dan tim Malaysia yang terdiri dari Departemen Penerbangan Sipil,
 Malaysia Airlines,
dan Tim Investigasi ICAO Annex 13 Safety untuk MH370,
" kata Menteri Transportasi Liow Tiong Lai,
sebagaimana dikutip dari Channel News Asia,
Senin (2/8/2015).

"Perwakilan Malaysia, AS, China, Prancis,
dan Boeing akan bergabung dalam verifikasiflaperon
 pada Rabu 5 Agustus 2015," ujar Liow.

Dia menambahkan, Departemen Penerbangan Sipil 
bersiap untuk bekerja sama dengan pihak lainnya 
di untuk menganalisa puing-puing yang terdampar 
di pulau setelah beberapa orang mengungkapkan 
penemuan potongan badan pesawat lainnya selama 
beberapa hari terakhir.

"Hal ini mengizinkan para ahli untuk melakukan analisi yang lebih
substantif mengenai puing lain yang akan terdampar di pulau itu
dan memberi kami lebih banyak bukti mengenai
pesawat yang hilang," ujarnya dalam pernyataannya.
"Saya mendesak seluruh pihak untuk mengizinkan
berjalannya proses investigasi penting ini. Saya kembali tekankan,
ini demi keluarga korban MH370 yang menunggu kabar
terbaru dengan gelisah dan telah melewati
penderitaan sampai saat ini," imbuhnya.

(Okz/pam)

Posting Komentar

 
Top