KAIRO – Otoritas Mesir menyatakan pesawat Airbus A321 milik Maskapai Metrojet Kogalymavia tidak mengajukan panggilan bantuan (SOS) sebelum kecelakaan. Pilot pesawat nahas tersebut sudah diminta untuk mendarat darurat oleh petugas menara kontrol penerbangan (ATC).
Menteri Penerbangan Sipil Mesir Hossam Kamal menyebut tidak ada laporan bahwa pesawat mengalami masalah dalam penerbangan. Pengecekan yang dilakukan sebelum pesawat terbang pun tidak mengindikasikan adanya masalah. Kontak pesawat dengan menara ATC juga berlangsung normal.
“Sampai kecelakaan terjadi, kita tidak pernah diinformasikan adanya masalah dengan pesawat. Kita tidak juga menerima panggilan tanda bahaya (SOS),” ujar Hossam Kamal, seperti dilaporkan BBC, Minggu (1/11/2015).
Otoritas penerbangan Mesir yang dipimpin oleh Ayman el Mokadem terus melakukan penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan. Ayman sempat menyebut pesawat dengan nomor penerbangan KGL9268 itu sempat diminta mendarat karena adanya indikasi kerusakan teknis.
Indikasi awal ini setidaknya menepis anggapan pesawat jatuh akibat terkena serangan dari kelompok militan. Sebelum jatuh, pesawat berada pada ketinggian 31 ribu kaki. Ketinggian tersebut mustahil dicapai oleh roket militan yang bermarkas di Sinai menurut otoritas setempat.
Meski begitu, Maskapai asal Jerman Lufthansa mengaku tidak akan menerbangkan pesawat mereka melalui wilayah terjadinya kecelakaan sampai penyelidikan selesai dilakukan. Langkah serupa dilakukan oleh Maskapai Air France dan KLM.
Perkembangan terakhir menyebutkan otoritas setempat berhasil menemukan kotak hitam berisi Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Data-data dari kedua alat tersebut kini sedang dalam penyelidikan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan.
(Okz/hmr)

Posting Komentar

 
Top