DHAKA – Kelompok militan diduga melakukan serangan terhadap sebuah penerbit buku beraliran sekuler di Bangladesh pada Sabtu 31 Oktober malam waktu setempat. Seorang pegawai penerbitan bernama Faisal Arefin Dipon tewas dengan luka sayatan di leher.
Kelompok militan Ansar Al Islam yang berafiliasi dengan Al Qaeda mengklaim bertanggung jawab atas serang tersebut lewat sebuah pesan online. Sasaran serangan kelompok militan itu adalah para penerbit dan penulis beraliran sekuler.
“Saya melihat mayat Faisal tertelungkup dan bersimbah darah. Lehernya telah disayat,” ujar Abul Kashem Fazlul Haq, ayah Faisal Arefin Dipon, seperti dilaporkanBBC, Minggu (1/11/2015).
Sebelum menyerang kantor penerbitan Jagiti Prokashoni dan membunuh Faisal, kelompok Ansar Al-Islam menyerang kantor penerbit lainnya. Seorang penerbit bernama Ahmedur Rashid Tutul menderita luka tusukan dalam serangan tersebut. Dua orang penulis yang sedang bersama Rashid Tutul turut menjadi korban.
Setelah ditusuk, ketiganya disekap dalam sebuah ruangan. Polisi berhasil membebaskan ketiganya dan membawa mereka ke rumah sakit setempat. Namun, kelompok militan tersebut berhasil kabur. Seorang dari ketiga korban berada dalam kondisi kritis.
Serangkaian serangan dari kelompok militan di Bangladesh dimulai pada Februari 2015. Seorang blogger bernama Avijit Roy tewas dibunuh. Roy yang merupakan seorang warga Amerika Serikat (AS) yang tinggal di Bangladesh dikenal sering mengkritik kelompok radikal Islam dalam blog pribadinya.
Tidak hanya menyerang blogger, seorang relawan asal Italia bernama Tavella Cesare tewas ditembak pada akhir September 2015. Seorang warga asing lainnya bernama Hoshio Kunio juga tewas ditembak pada awal Oktober.
(Okz/hmr)

Posting Komentar

 
Top