BRUSSELS – Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan, negaranya tidak menerima pelanggaran wilayah udara yang dilakukan Rusia. Turki sudah tidak tahan melihat kelakuan negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut.
“NATO sudah mengeluarkan ultimatum,” kata Erdogan dalam jumpa pers di Brussels, Belgia, seperti diberitakan The Guardian, Rabu (7/10/2015).
“Kami sudah tidak tahan. Sejumlah langkah yang tidak kami inginkan sudah dilakukan. Tapi kami merasa tidak cocok menerima mereka. Ini juga sudah menjadi prinsip dari NATO,” tambahnya.
Sejak pesawat tempur Rusia melanggar batas wilayah Turki, sejumlah pihak pun mengecam tindakan tersebut. Salah satunya, NATO yang terlibat perang kata-kata dengan Rusia.
Muncul rumor serangan udara yang dilakukan Rusia dilakukan untuk memberikan dukungan kepada Presiden Suriah Bashar Al Assad. Serangan udara yang dilakukan Rusia justru mengenai warga sipil, meski akhirnya dibantah.
Kemarin, Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu pun mengancam akanmenembak jatuh pesawat tempur Rusia jika kembali melanggar perbatasan.
Posting Komentar