Dian Pelangi merupakan salah satu desainer sukses yang menginspirasi para hijabers muda tak hanya Indonesia tapi juga negara lainnya. Wanita 24 tahun itu mampu meningkatkan eksistensinya ke mancanegara baik melalui pameran karya di luar negeri maupun aktivitasnya di media sosial. Memiliki ciri khas karya yang warna-warni dan didominasi dengan pop color, Dian pun masuk daftar 500 pelaku fashion paling berpengaruh di dunia.

Daftar tersebut dibuat oleh media fashion internasional, Business of Fashion (BoF). BoF menyejajarkan Dian dengan beberapa pelaku mode terkenal lain seperti Olivier Roustering, Gigi Hadid, Kendall Jenner, Kanye West, hingga G-Dragon. Bahkan ilustrasi wajah desainer lulusan sekolah mode ESMOD Jakata itu juga ada di sampul majalah tersebut.

BoF menyebutkan bahwa Dian mampu mengubah tren hijab dunia menjadi lebih modern dan colorful. Dian mengatakan sangat bersyukur karena bisa menjadi salah satu orang yang bisa mempengaruhi industri fashion dunia. Lalu apakah Dian berencana akan terus melanjutkan pamer karya di berbagai belahan dunia agar bisa semakin meningkatkan eksistensinya?

Setelah masuk dalam daftar BoF, wanita berdarah Palembang ini memilih fokus memajukan para pengrajin di daerah-daerah Indonesia. Menurutnya pengrajin di Tanah Air memiliki potensi besar agar bisa berkembang dan dikenal oleh dunia. Oleh karena itu, ia ingin membantu dan memberikan pembelajaran kepada orang-orang daerah yang tertarik di dunia fashion agar bisa terus mengembangkan potensi mereka.

"Penghargaan BoF ini merupakan salah satu pencapaian terbesar dari karier saya. Untuk ke depannya saya akan lebih banyak bergerak untuk sosial tapi tetap berhubungan dengan fashion karena industri fashion itu menjadi salah satu penggerak ekonomi di Indonesia. Saya ingin memberikan workshop di desa-desa, memberikan mengajarkan para pengrajin yang ingin bekerja di bidang fashion, ingin membantu mereka agar bisa dikenal dunia," tutur Dian saat ditemui di Hermitage Hotel Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/9/2015).

Wanita yang menjadi desainer sejak 2008 lalu itu juga berencana mengajak desainer lainnya agar bisa membuat berbagai kegiatan fashion muslim yang bisa menarik perhatian dunia, misalnya Hijab Fashion Week atau acara lainnya. Penggagas Jakarta Fashion Week, Svida Alisjahbana, menambahkan, modest wear memang sedang berkembang di dunia hingga mempengaruhi ragam desain dari para perancang mode ternama.

Dian pun di mata Svida bisa memberikan angin segar untuk para fashionista yang berhijab. Dengan busana muslim warna-warni dalam potongan yang urban dan modern, karyanya pun menginspirasi penikmat sekaligus pelaku mode lainnya.

"Dian menciptakan sensasi, warna yang diberikannya beda, sementara kita tahu modest wear lagi meng-influence dunia tapi kalau di beberapa negara bentuk busana muslimnya tidak beragam, hitam saja lurus-lurus saja, tapi Dian menciptakan sesuatu yang beda, itu juga memberikan gambaran betapa Indonesia out of the box," terang Svida saat berbincang dengan Wolipop.

Svida berharap dengan terpilihnya Dian bisa semakin membangkitkan industri fashion Indonesia baik dalam ranah modest wear maupun karya lainnya. Svida sendiri pada 2014 lalu juga terpilih masuk daftar BoF karena dianggap sebagai penggerak fashion di Indonesia lewat Jakarta Fashion Week.

(Dtk/aln/eny)

Posting Komentar

 
Top