BATAM  -- Aparat kepolisian membutuhkan waktu dua hari untuk membekuk penculik
Salsabilla Anisa Rusdi (11), siswi kelas VI SDN 002 Sagulung yang hilang, Senin (5/10) lalu. Adalah tersangka Deri (15) yang membawa kabur Salsabilla  ditangkap di rumah liar (ruli) Kampung Cunting, Tanjung Uncang, Batuaji, Batam, Rabu (7/10) sekitar pukul 18.00 WIB. Saat ditangkap tersangka sedang bersama Salsabilla di rumah kos ruli tersebut.

"Iya, anggota kita berhasil mengamankan Deri bersama Salsabilla di kos-kosan ruli Kampung Cunting," kata Kapolsek Batu Aji Kompol Andy Rahmansyah, kemarin. 

Andy mengatakan penangkapan tersangka berdasarkan informasi masyarakat yang menyebutkan, tersangka bersama korban berada di rumah kontrakan ruli tersebut. Informasi ditindaklanjuti dan polisi bergerak menuju lokasi tersebut dan berhasil menangkap pelaku yang saat itu sedang bersama korban. Kondisi korban sehat-sehat saja dengan memakai baju warna biru muda dan jilbab hitam. Kata Andy, dari keterangan pelaku dan korban, mereka tak kabur, tapi hanya main-main saja.

"Deri tak membawa kabur. Hanya main-main saja. Mereka itu sudah saling kenal, bahkan sudah pacaran," ujar Andy.

Pantauan di Mapolsek Batuaji, sejumlah keluarga Salsabilla datang ke kantor polisi setelah mendengar kabar pelaku penculikan tertangkap. Keluarga korban tampak geram melihat tersangka Deri yang membawa kabur Salsabilla. Tak hanya itu, teman sekolah Salsabilla pun terlihat datang melihat kondisi korban.

Ayah korban, Rusdianto mengaku bahagia karena sudah pulang anaknya dengan kondisi sehat dan selamat. "Iya, terimakasih kepada pihak polisi karena sudah menemukan anak saya dengan kondisi sehat dan selamat," kata Rusdianto. 

Di tempat terpisah, Dirkrimsus Polda Kepri Kombes Pol Adi Karya Tobing mengatakan korban hilang setelah dijemput dua remaja saat mengaji.

"Awalnya dua orang suruhan pacar sang gadis yang menjemput saat ngaji sudah ditangkap. Dari situ, anak itu dibawa keliling oleh petugas untuk mencari Salsabilla dan pacarnya,” katanya.

Meskipun gadis itu sudah ditemukan, ia mengimbau pada orang tua agar benar-benar mengawasi anaknya agar kejadian serupa tidak terulang.

"Hal-hal seperti ini tidak boleh terulang. Peran orang tua sangat dibutuhkan agar tidak menjadi korban penculikan,” ungkapnya. Adi mengatakan, anggotanya selama dua hari sudah berusaha keras untuk menemukan gadis tersebut.

Diberitakan sebelumnya Salsabilla tidak pulang ke rumah sejak pergi mengaji di Masjid Istiqomah, Perumahan Tembesi Centre, Batuaji, Senin (5/10) sore.

Rusdianto (39) dan Anisah Yuliani (32), orangtua Salsabilla sudah membuat laporan kehilangan putri mereka ke Polsek Batuaji.   

Rusdianto menceritakan Senin sore sekitar pukul 16.00 WIB, istrinya mengantar Salsabilla pergi mengaji di Masjid Istiqomah, di Perumahan Tembesi Centre, sebelah komplek perumahan mereka. 

Karyawan PT Adhya Tirta Batam (ATB) itu, istrinya sempat memastikan jika anaknya masuk ke dalam masjid untuk mengaji. Setelah itu, Anisa baru meninggalkan masjid.

Anisa menyampaikan, dirinya masih sempat kembali memastikan anaknya masuk ke dalam masjid dan ikut mengaji bersama teman-teman yang lain. "Di gang tak jauh dari masjid, saya masih melihat ke arah masjid," ucapnya.

Anisa baru kaget begitu mengetahui anaknya tidak ikut mengaji saat dia kembali ke masjid mau menjemput putrinya itu.

"Saat mau jemput anaknya tidak ada. Ada temannya yang bilang, anaknya dijemput dua orang laki-laki naik motor," ungkap Anisa.

Mendengar kabar anaknya tidak berada di masjid, Rusdianto pun cemas. Ia kemudian mendatangi Masjid Istiqomah, namun ia tetap tidak menemukan anaknya itu.

Rusdianto kemudian mencoba mencari anaknya dengan cara mengelilingi komplek perumahan tersebut. Kekhawatirannya mencapai puncak begitu mendengar suara laki-laki dari ponsel anaknya  setelah ia berkali-kali melakukan panggilan tak dijawab.   

"Berkali-kali saya telpon tak diangkat. Saya tetap terus telpon hingga akhirnya diangkat dan mendengar yang jawab suara cowok. Hape kemudian dimatikan," kata Rusdianto. Kasus itu pun kemudian dilaporkan ke polisi. 


SMS Teror

Sehari sebelum tersangka ditangkap, orangtua Salsabilla resah dengan munculnya ancaman teror melalui pesan singkat (SMS) yang diduga pelaku penculikan. 

Salah satu bunyi pesan SMS: 'Anak bapak mau pulang nggak', demikian SMS yang dikirim ke  nomor ponsel, Rusdi, ayah korban. Namun sayangnya nomor ponsel tak dikenal itu saat dihubungi kembali tidak aktif.

"Iya, tadi malam (kemarin), bapaknya Salsabilla mendapat pesan singkat dari nomor ponsel yang tak dikenal. Tapi ditelepon balik, nomor tersebut tak aktif lagi," kata Titi, nenek Salsabilla di rumahnya Perumahan Tembesi Raya Blok E Nomor 13, Batuaji, kemarin.

Titi menceritakan, ayah korban menerima pesan itu sekitar pukul 20.00 WIB. Keesokan harinya, ayah korban dan ibunya melaporkan SMS teror itu ke polisi. 

"Mulai dari pagi hingga siang hari, bapaknya Salsabilla tak ada di rumah. Mereka itu pergi ke  Polresta Barelang untuk melaporkan pesan singkat itu," ujar Titi.

Selain SMS pelaku, kata Titi, kemarin cucunya itu juga sempat mengirim SMS kepada temannya yang diduga menculik Salsabilla agar segera menjemputnya. Namun, kata temanya itu ia tak bisa jemput karena tidak ada kendaraan.

CCTV

Untuk mengungkap kasus dugaan penculikan itu, polisi sebelumnya memeriksa rekaman CCTV milik Masjid Istiqomah.

Dari rekaman CCTV itu, terlihat Salsabilla menemui dua cowok tak jauh dari masjid tersebut. Bahkan, diketahui ketika ibunya usai mengantarnya, Salsabilla pun langsung bergegas menemui cowok kenalan dari facebook itu.

Kapolsek Batuaji, Kompol, Andy Rahmansyah mengatakan, pihaknya sudah memeriksa rekaman CCTV di seputaran masjid tersebut. Namun korban  saat berangkat sama cowok tersebut tak nampak lagi.

"Iya, untuk mengorek informasi lebih lanjutnya, kita  memeriksa rekaman CCTV. Tapi di dalam rekaman CCTV, korban tak nampak lagi kemana arah tujuannya," ujar Andy.

Kata Andy dari rekaman CCTV itu pihaknya juga sudah memeriksa beberapa anak punk atau anak jalanan yang suka ngumpul pada malam hari di sekitar lokasi itu. Tapi dari keterangan mereka belum mengetahui keberadaan korban bersama dua orang remaja yang bertemu itu. 
Meski demikian, polisi  terus melakukan penyelidikan hingga mendapat informasi keberadaan tersangka dan berhasil ditangkap di Tanjunguncang. 


(Hk/ded)

Posting Komentar

 
Top