alah satu warga Kelurahan Kota Baru, Ikhsa, mengatakan PLN tidak hanya melakukan pemadaman listrik tanpa pemberitahuan saja tetapi pemadaman itu dilakukan sebanyak 4-5 kali dalam sehari. Dalam sekali pemadaman terjadi selama 4 jam sehingga untuk seharinya PLN telah memadamkan selama 20 jam.
Ironinya, kondisi ini sudah bejalan selama 1,5 bulan sehingga warga sudah tidak tahan dengan perlakuan PLN dan melakukan aksi tersebut. Mereka menggeruduk Kantor PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, Senin (5/10) sekitar pukul 20.00 WIB.
Dalam aksi yang digelar, lanjutnya perwakilan warga membuat surat permintaan agar pihak manajemen PLN bisa melayani warga serta PLN diminta bisa membenahi manajemennya lebih baik lagi. Kemudian meminta PLN mengurangi volume pemadaman listrik di wilayah Kelurahan Kota Baru serta memberitahukan terlebih dahulu jika melakukan pemadaman listrik. Surat yang telah dibuat perwakilan warga ini wajib ditandatangani manajemen PLN sebagai kesepakatan bersama dan juga jaminan agar PLN tidak melanggar atau melakukan pemadaman listrik sepihak.
“Surat kesepakatan antara warga dengan PLN sudah ditandatangani oleh Supervisor Teknik PLN, Amal. Ini akan menjadi jaminan agar pemadaman tidak dilakukan sampai 5 kali dalam sehari dan juga wajib memberitahukan sebelum memadamkan lisitrik. Jika melanggar kita akan gelar aksi yang lebih sadis lagi,” katanya.
Sementara itu, Supervisor Tehnik Kantor PLN ranting Tanjunguban, Amal mengaku sudah memenuhi keinginan warga yang mendatangi kantornya dengan menandatangani kesepakatan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban atau janji dari PLN untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
“Surat yang kita tandatangani memang khusus untuk warga Kotabaru, tanpa mengesampingkan pelayanan terhadap wilayah lainnya. Pihak PLN juga akan berjanji akan menyampaikan pemberitahuan kepada warga melalui tokoh masyarakat, RT dan RW apabila ada gangguan listrik dari PLN,” akunya.
Dikatakannya, sekedar perlu diketahui warga bahwa pemadaman listrik ini dilakukan bukan dengan sengaja melainkan karena terpaksa akibat terjadinya kerusakan mendadak pada mesin pembangkit.
Kondisi mesin PLN yang terjadi saat ini, sambungnya, dari 14 mesin yang disewa dari pihak PT Presti Trimtra Enggerining, sebanyak 4 unit mengalami kerusakan. Diantaranya 1 unit sudah tidak bisa diperbaiki Agi dan 3 unit lagi sedang dalam proses atau diusahakan untuk diperbaiki.
“Tiga mesin masih diupayakan, dilakukan perbaikan dan masih menunggu material untuk perbaikan. Semoga dalam waktu dekat masin yang rusak bisa selesai di perbaiki dan pelayanan PLN bisa kembali lebih baik,” ungkapnya. (ary/bpos)

Posting Komentar

 
Top