JAKARTA - Menjadi mahasiswa jurusan seni rupa dan desain dituntut selalu kreatif dan inovatif. Walaupun kadang-kadang mentok enggak dapat ide, tetapi tugas harus tetap dikumpulkan tepat waktu.
Menghadapi persoalan tersebut, pemenang Best Creative pada Asiagraph Reallusion Award 2015, Sandi, Regina, dan Cindy, membeberkan beberapa tips untuk mengasah kreativitas.
"Kalau mahasiswa DKV dapat kelas audiovisual. Di situ kami disuruh brainstorming dan mengamati," ucap Sandi kepada Okezone, di Universitas Tarumanagara (Untar), belum lama ini.
Sementara menurut Regina, rajin mencari referensi juga penting untuk mengasah kreativitas.
"Iya benar, brainstorming penting banget. Tapi selain itu kita juga harus rajin cari referensi," imbuhnya.
Mahasiswa yang erat dengan industri kreatif, ujar Regina, perlu membiasakan brainstorming untuk mencari dan menemukan suatu ide.
Sedangkan Cindy menceritakan pengalamannya bersama tim saat mengikuti ajang film animasi asia di Taiwan beberapa waktu lalu.
"Terbatas sekali waktunya. Dalam waktu 48 jam kita harus bisa menghasilkan karya. Kami bertiga langsung brainstorming. Saling tukar pemikiran untuk menciptakan yang terbaik," tutur Cindy.
Ketiga mahasiswa Untar itu pun mengaku sempat merasa kaget di awal kompetisi, apalagi menghadapi saingan-saingan yang cukup berat.
"Sempat terjadi gejolak mental. Tapi kami saling menguatkan. Pembimbing kami juga selalu mendukung dan menyemangati," tukas Sandi.
Menghadapi persoalan tersebut, pemenang Best Creative pada Asiagraph Reallusion Award 2015, Sandi, Regina, dan Cindy, membeberkan beberapa tips untuk mengasah kreativitas.
"Kalau mahasiswa DKV dapat kelas audiovisual. Di situ kami disuruh brainstorming dan mengamati," ucap Sandi kepada Okezone, di Universitas Tarumanagara (Untar), belum lama ini.
Sementara menurut Regina, rajin mencari referensi juga penting untuk mengasah kreativitas.
"Iya benar, brainstorming penting banget. Tapi selain itu kita juga harus rajin cari referensi," imbuhnya.
Mahasiswa yang erat dengan industri kreatif, ujar Regina, perlu membiasakan brainstorming untuk mencari dan menemukan suatu ide.
Sedangkan Cindy menceritakan pengalamannya bersama tim saat mengikuti ajang film animasi asia di Taiwan beberapa waktu lalu.
"Terbatas sekali waktunya. Dalam waktu 48 jam kita harus bisa menghasilkan karya. Kami bertiga langsung brainstorming. Saling tukar pemikiran untuk menciptakan yang terbaik," tutur Cindy.
Ketiga mahasiswa Untar itu pun mengaku sempat merasa kaget di awal kompetisi, apalagi menghadapi saingan-saingan yang cukup berat.
"Sempat terjadi gejolak mental. Tapi kami saling menguatkan. Pembimbing kami juga selalu mendukung dan menyemangati," tukas Sandi.
Posting Komentar