JAKARTA, KOMPAS .com - Kuat, murah, dan tahan lama. Tiga sifat itu menjadikan kontainer yang biasa dipakai untuk pengiriman barang, kini sering dimanfaatkan sebagai elemen arsitektur. Namun beberapa orang masih ragu untuk memanfaatkan kontainer sebagai bahan baku bangunan karena tampilannya tidak estetik dan membosankan.
Namun di tangan arsitek ahli, hal tersebut ditampik lewat karya-karya arsitektur yang dipublikasikan Weburbanist berikut ini.
1. WFH Shipping Container House
Dibangun di kota Wuxi, China, rumah ini sama sekali tak nampak terbuat dari kontainer pengiriman. Kunci rancangannya adalah tiga kontainer tersebut disatukan oleh bingkai baja dan diselimuti fasad bambu.
Tak hanya itu, bagian atap dibuat begitu hijau dengan hamparan rumput sebagai roof garden dan panel surya untuk memanfaatkan cahaya matahari. Meski awalnya rumah tersebut hanyalah proyek percontohan untuk keluarga mungil, ke depannya direncanakan akan terbangun rumah kontainer berkonsep rumah bandar.
2. Container Corner House
Dua kontainer pengiriman nampak bertumpuk di sebuah lahan kecil di sudut kota Tokyo. Bukan untuk mengirimkan barang, melainkan dialih-fungsikan sebagai ruang komersial. Arsitek Tomokazu Hayakawa merancang rumah kontainer ini dengan lantai dasar sebagai galeri dan lantai ke dua sebagai kantornya. Kantor ini tampak begitu minimalis dengan cat hitam membungkus eksteriornya, dengan warna putih mendominasi interiornya.
3. Shipping Container Art School
Tak hanya rumah ataupun kantor mungil, kontainer pengiriman juga dapat diolah menjadi bangunan besar contohnya sekolah. Sekolah seni di Korea ini tersusun atas delapan kontainer yang dipotong dalam sudut kemiringan 45 derajat.
Tim Arsitek LOT-EK menyatukan kedelapan kontainer tersebut dan menghilangkan beberapa sisi dindingnya untuk menambah luas interiornya. Bagian paling ikonik dari bangunan ini adalah kontainer pintu masuk yang dibuat menjorok ke bawah, dan satu kontainer lain dibuat menyembul di atas bangunan sebagai jendela.
4. Telescoping Container House
Mengandalkan sistem kantilever, bangunan hunian bernama Caterpillar
House ini tampak menggantung pada lansekap tebing sehingga si pemilik
mendapatkan pemandangan optimal. Dibalut dengan baja Corten dan beton
sebagai dasar bangunan, rumah tersebut membujur panjang selayaknya
sebuah teleskop.
Arsitek Sebastián Irarrázaval Delpiano sengaja menggunakan kontainer untuk hunian tersebut karena harganya yang murah dan rendah biaya perawatan.
Arsitek Sebastián Irarrázaval Delpiano sengaja menggunakan kontainer untuk hunian tersebut karena harganya yang murah dan rendah biaya perawatan.
5. Shipping Container Office
Sudah umum rasanya bila kantor seorang arsitek tampak unik dari sisi
arsitektur. Ini juga nampak pada kantor arsitek Patrick Bradley di
Irlandia. Bekerja dengan sebuah perusahaan kontainer khusus, membuat
Bradley tertarik untuk memanfaatkan bedan tersebut sebagai bahan baku
bangunannya. Dinding kontainer diperkuat dengan struktur kantilever,
kantor ini tampak menggantung di tepi tebing curam dengan pemandangan
menenangkan.
(Kompas.com)
Posting Komentar