JAKARTA- Marja (35), warga Kampung Tenjolahang Timur, RT 001/002, Tenjolahang, Jiput, Pandeglang, Banten, tewas tertimpa 14 batang pipa besi di depan Gudang 07 Pelabuhan Sunda Kelapa, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (3/9/2015) malam.

Dihubungi Kompas.com, Jumat (4/9/2015), Kapolsek Sunda Kelapa Ajun Komisaris Putu Kholis Aryana mengatakan, korban tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan. Menurut Putu, berat pipa besi itu sekitar 1,3 ton.

Peristiwa tersebut bermula saat seorang sopir, Marsudi dan kernetnya, Hasan, membawa 14 pipa besi ke Pelabuhan Sunda Kelapa menggunakan truk trailer sekitar pukul 16.00 WIB. Setibanya di kawasan pelabuhan, pipa yang akan dikirim ke Riau dengan Kapal Sumber Cahaya itu, dicek terlebih dahulu oleh petugas sekira pukul 19.00 WIB.

Usai diperiksa petugas, Marsudi dan kernetnya, dipersilakan untuk membongkar pipa yang terikat di truk dengan tiga rantai tersebut, sekitar pukul 20.00 WIB. Agar memudahkan proses pemindahan ke kapal, belasan pipa itu diparkirkan di bibir dermaga.

Awalnya, Hasan menaiki bagian atas truk untuk membuka semua rantai pengikat. Baik di bagian depan, tengah , dan belakang. Setelah itu, korban yang ikut membantu keduanya, membuka rantai yang ada di tengah.

Namun, belun lama korban naik ke atas truk, tiba-tiba rantai tengah pengikat pipa, terlepas sendiri. "Diduga, rantai pengikat bagian tengah terlepas karena besi penahannya patah," tutur Putu.

Hasan dan kernetnya berhasil melompat ke arah samping truk bagian kanan. Namun Marja tidak berhasil menyelamatkan diri ketika pipa-pipa itu menggelinding ke arahnya.

Putu menduga jika lepasnya pengait tersebut akibat posisi truk yang sedikit miring. Sehingga muatan pipa yang dibawanya ikut menggelinding.

"Pengait yang lepas diduga karena sopir memarkirkan truknya dengan kondisi miring. Alias salah satu ban bagian kanan terparkir di atas trotoar. Beban semakin berat, sehingga memudahkan penahan besi pengait itu patah," tutur Putu.

Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Magunkusumo (RSCM), sebelum dibawa pulang keluarganya. "Kami sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Belum diketahui apakah kejadian ini ada indikasi kemungkinan kelalaian atau tidak," demikian Phutu. 


(Kompas.com/sw)

Posting Komentar

 
Top