NEW YORK – Di sela-sela penyelenggaraan Sidang Majelis Umum PBB ke-70, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Albania Ditmir Bushati, mengadakan pertemuan bilateral di New York, Amerika Serikat (AS).
Dalam pertemuan itu, Indonesia dan Albania telah menandatangani Persetujuan Bebas Visa bagi pemegang paspor Diplomatik dan Dinas guna lebih mendorong interaksi dan kerja sama di antara kedua negara.
Persetujuan itu telah ditandatangani dalam pertemuan bilateral Menlu RI dan Menlu Albania. Selain penandatanganan perjanjian tersebut, kedua Menteri juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) perihal Konsultasi Bilateral RI-Albania yang menandai keinginan dari kedua negara untuk meningkatkan hubungan di berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, dan bidang lainnya.
“Kedua negara merasa sangat senang dengan telah ditandatanganinya kedua perjanjian pada hari ini. Kedua perjanjian tersebut akan dapat lebih meningkatkan hubungan kerja sama bilateral,” ujar Menlu Retno, melalui rilis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang diterima Okezone, Senin (28/9/2015).
Upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara menjadi perhatian dalam pertemuan bilateral tersebut. Kedua Menlu berpendapat, kualitas hubungan kedua negara terus meningkat dan saat ini masih banyak peluang untuk meningkatkan kerja sama khususnya di bidang perdagangan dan investasi.
Sejumlah isu yang menjadi perhatian bagi Indonesia dalam pertemuan itu adalah upaya peningkatan perdagangan khususnya di bidang prepared/preserved fish and caviar, kertas, permesinan dan karet. Menlu RI juga menyampaikan pentingnya penguatan hubungan antar kelompok swasta sebagai motor penggerak kerja sama ekonomi kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI juga meminta dukungan Albania atas rencana Indonesia untuk menjadi anggota Dewan Keamanan (DK) PBB 2019-2020. Dalam kaitan ini, kedua negara akan mempelajari kemungkinan untuk dapat saling dukung terhadap pencalonan kedua negara di berbagai organisasi internasional.
Albania merupakan mitra dagang RI ke-20 di Eropa Tengah dan Timur dengan nilai perdagangan pada 2014 mencapai USD7,5 juta, di mana RI surplus USD5,8 juta. RI juga merupakan mitra dagang terbesar ke-2 di kawasan ASEAN pada tahun 2014.
(Okz/aji)

Posting Komentar

 
Top