CARACAS – Pasukan keamanan Venezuela dilaporkan menutup wilayah perbatasan dan mendeportasi sebanyak 1.000 warga Kolombia yang tinggal di sana. Menurut Presiden Venezuela Nicolas Maduro, ribuan warga Kolombia itu tinggal secara ilegal.

Selain alasan tersebut, dideportasinnya 1.000 warga Kolombia dipicu insiden yang terjadi di perbatasan Venezuela-Kolombia pada pekan lalu. Ketika itu terjadi serangan yang dilakukan seorang penyelundup dan melukai tiga prajurit serta seorang warga sipil Venezuela.

Sebagaimana dilansir Washington Post, Selasa (25/8/2015), Presiden Maduro mencurigai bahwa pelaku penyerangan merupakan seorang penyelundup atau geng paramiliter asal Kolombia. Sejak saat itu, Presiden Maduro memerintahkan untuk menutup jalur masuk utama di perbatasan Venezuela-Kolombia.

Otoritas keamanan setempat juga telah menyatakan keadaan darurat menyusul insiden yang terjadi di wilayah perbatasan Venezuela-Kolombia itu. Sejak saat itu, hubungan Venezuela dan Kolombia mulai memanas.

Dikarenakan pelaku penyerangan belum tertangkap, Presiden Maduro memutuskan untuk mendeportasi ribuan warga Kolombia yang tinggal secara ilegal di wilayah perbatasan sebagai tindakan preventif.

Presiden yang sempat bersitegang dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama itu juga telah menambahkan pengamanan tambahan di perbatasan dengan mengerahkan 1.500 prajurit. 

Mereka diberi tugas segera menemukan pelaku penyerangan.
Penyelundup dan geng paramiliter yang dicurigai berasal dari Kolombia itu berkembang pesat dengan cara membeli barang-barang di Venezuela melalui harga murah, kemudian menjual kembali di luar wilayah perbatasan Venezuela untuk mendapat keuntungan yang besar.

(Okz/hmr)

Posting Komentar

 
Top