PAMEKASAN - Debet air di Waduk Samiran, Pamekasan, Jawa Timur, menyusut karena musim kemarau. Semula debet air di sana 1.200 liter per detik, kemudian menyusut menjadi 700 liter per detik.

Petugas operator waduk itu, Musaffak, mengatakan, penurunan debet air ini telah mengakibatkan sejumlah irigasi tak terjangkau.
Semula waduk itu bisa memenuhi kebutuhan 2.462 hektare lahan pertanian. Kini hanya sanggup memenuhi kebutuhan air untuk 1.600 hektare lahan.

"Dengan demikian ada 862 hektare lahan pertanian yang biasa memanfaatkan aliran air di Waduk Samiran, kini tidak teraliri air," ujarnya, Rabu (26/8/2015).

Waduk Samiran sendiri terletak di Desa Samiran, Kecamatan Proppo, Pamekasan. Sekira 7 kilometer ke arah barat Kota Pamekasan.
Waduk yang dibangun pada masa penjajahan Belanda sekira 1901 itu, mampu mengairi lahan pertanian di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Proppo, Pamekasan dan Pademawu.

Dengan penyusutan debet air di waduk ini, maka sawah pertanian yang selama ini mengandalkan air dari aliran waduk Samiran secara otomatis berkurang.

Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan Isye Windarti mengakui, penyusutan debet air di Waduk Samiran itu memang sangat berpengaruh pada produksi pertanian di Pamekasan. "Namanya juga musim kemarau," ucapnya.
 
(Okz/abp)

Posting Komentar

 
Top