Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade Astronomi dan Astrofisika Internasional (International Olympiad on Astronomy and Astrophysics/IOAA) tahun 2015 ini. Sebagai tuan rumah, raihan medali delegasi Indonesia tak mengecewakan, 10 medali!
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Selasa (4/8/2015) ini, pada penutupan Olimpiade Astronomi di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta pada Senin (3/8) malam kemarin, delegasi Indonesia meraih 10 medali dengan rincian: 2 emas, 6 perak, 1 perunggu dan 1 Honorable Mention.
Indonesia juga menyabet penghargaan khusus kategori Best Observation dan Best Data Analysis. Bahkan, salah satu siswa berprestasi yang tergabung dalam tim, Joandy Leonata Pratama mendapatkan 3 posisi juara sekaligus.
Joandy mendapatkan medali emas dengan ranking tertinggi dari total 11 orang, kemudian menyabet Best Observation dan Absolute Winner.
Ada empat jenis pertandingan dalam Olimpiade Internasional Astronomi dan Astrofisika 2015, yaitu tes observasi, tes teori, analisis data dan kompetisi tim untuk memilih tim terbaik. Soal-soal untuk keempat jenis pertandingan tersebut disiapkan oleh Tim Akademik tuan rumah, yaitu Indonesia.
Soal-soal IOAA 2015, lanjutnya, memiliki variasi kesulitan, dari yang mudah, sedang, hingga sulit. Soalnya berupa soal pendek, soal panjang, dan analisis data. Beberapa soal yang biasanya digunakan dalam olimpiade astronomi antara lain menghitung tingkat kecerlangan bintang, mengukur diameter cahaya bintang, persamaan waktu, dan lain-lain.
Untuk soal teori, ada tujuh materi yang dimasukkan dalam soal. Ketujuh materi itu adalah dasar astrofisika, koordinat dan waktu, tata surya, bintang, sistem stellar, kosmologi, instrumentasi dan antariksa teknologi. Acara yang telah memasuki tahun ke-9 tersebut diselenggarakan di Magelang, Jawa Tengah, pada 26 Juli-4 Agustus 2015.
Selain hasil Tim Olimpiade Astronomi, berikut raihan tim Indonesia di ajang olimpiade sains tingkat dunia yang dirangkum dari situs Kemendikbud:
1. Tim Olimpiade Biologi Internasional (TOBI)
Sebanyak empat siswa SMA berhasil menyabet 4 medali dengan rincian: 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu dalam ajang kompetisi International Biology Olympiad (IBO) ke-26 yang berlangsung di Aarhus, Denmark.
Empat siswa SMA berprestasi anggota Tim Olimpiade Biologi Internasional itu adalah:
Maria Patricia Inggriani, dari SMA Kharisma Bangsa, peraih medali emas;
Valdi Ven Japranata, dari SMA Kristen IPEKA Sunter, peraih medali perak;
Hana Fauzyyah Hanifin, dari SMA SEMESTA Semarang, peraih medali perak; dan
Nagita Gianty Annisa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong, peraih medali perunggu.
Tim Olimpiade Biologi Indonesia berkompetisi dengan 241 siswa dari 61 negara peserta IBO. Mereka tiba di tanah air pada Senin sore (20/07/2015) di Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
2. Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI)
Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) 2015 meraih 3 medali dengan rincian: 2 perak, 1 perunggu pada ajang International Olympiad in Informatics (IOI) ke-27 di Almaty, Kazakhstan pada 26 Juli – 2 Agustus 2015 ini.
Tim Indonesia tersebut masih berada di peringkat atas dari Singapura yang meraih satu perak dan 3 perunggu serta Malaysia dan Philipina yang masing-masing hanya meraih satu perunggu.
Empat orang siswa anggota TOKI 2015 yang mengikuti IOI ke-27 itu terdiri dari:
Michael Wibawa siswa SMA Kanisius Jakarta, peraih medali perak;
Agus Sentosa Hermawan siswa SMA Petra 2 Surabaya, peraih medali perak; dan
Muhammad Ayaz Dzulfikar siswa SMA YP Vidya Dahana Patra Bontang, peraih medali perunggu;
Stacia Edina Johanna siswi SMA Petra 3 Surabaya peraih penghargaan Apreciation for Woman Contestant (apresiasi untuk kontestan perempuan).
Wakil Indonesia yang tergabung dalam TOKI 2015 ini harus berkompetisi pada ajang IOI ke-27 dengan total 324 peserta dari 84 negara. Mereka tiba di tanah air pada Senin sore (3/8/2015) di Bandara Soekarno Hatta, Banten.
(nwk/mad)
Posting Komentar