JAKARTA - China dan Singapura dikabarkan memborong rumput laut Indonesia dengan total kontrak dagang sebesar USD58 juta atau senilai Rp782,71 miliar. Indonesia mampu menjadi pemasok utama rumput laut dunia dengan pangsa sebesar 26,50 persen dari total USD1,09 miliar permintaan dunia,
Direktur Jenderal Pengembangan
Ekspor Nasional, Kementerian
Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak,
mengatakan dari total ekspor rumput laut dunia,
disusul oleh Chile 16,73 persen,
Korea Selatan 16,06 persen,
China 7,98 persen dan Filipina sebesar 5,77 persen.
“Dunia mengakui kualitas rumput
laut Indonesia," tegas Nus dalam
keterangan tertulisnya, Jakarta,
Minggu (2/8/2015).
Nus menjelaskan, permintaan
dunia yang tinggi, terutama produk
rumput laut kering, diolah menjadi
bahan baku makanan olahan,
makanan hewan peliharaan,
hingga bahan makanan tambahan,
pengendalian pencemaran dan bahan kecantikan.
Menurut Nus, ini menjadi tantangan bagi
pelaku usaha rumput laut untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan kualitas budi daya rumput
laut Indonesia. Pelaku usaha juga
diminta meningkatkan produksi produk
rumput laut yang bernilai tambah.
Tercatat, total ekspor rumput
laut Indonesia di tahun 2014
mencapai USD226,23 juta.
Nilai ini mengalami peningkatan
sebesar 39,25 persen terhadap ekspor
tahun 2013 yang tercatat sebesar
USD162,45 juta. Sementara ekspor
rumput laut pada periode Januari-Mei 2015
tercatat mencapai USD 75,73 juta,
atau menurun 12,88 persen
dibandingkan periode yang sama 2014.
(Okz/mrt)

Posting Komentar

 
Top