SEORANG bayi yang baru lahir ke dunia tiba-tiba
masih terbiasa bangun di malam hari. Inilah yang membuat orangtua-nya
repot-repot begadang sampai akhirnya tidak fokus bekerja keesokan
harinya. Apa sebabnya?
Kepada Okezone, belum lama ini Dokter Spesialis Anak dr Jeanne Roose Tikoalu SpA IBCLC mengungkapkan jawabannya.
Ia membenarkan fakta bahwa bayi berusia satu hingga dua bulan senang bangun di malam hari karena masih mengikuti pola kehidupan di dalam rahim sang ibu.
“Bayi yang baru lahir kadang-kadang suka terbangun di malam hari yaitu karena otak bayi belum punya program beraktivitas di pagi, siang dan malam. Dia (red-bayi) masih mengikuti pola kehidupan rahim yang gelap,” kata wanita yang akrab disapa dr Jeanne saat berbincang dengan Okezone di Poli Anak Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta.
Lebih lanjut, wanita lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan, bukan berarti bayi yang bangun di malam hari karena merasa lapar dan haus. Mereka juga sudah bisa merasakan hal yang lain, seperti kepanasan atau kedinginan, pipis, buang air besar, hingga ingin dimanja oleh ibunya.
“Kadang ada pula bayi yang bangun malam hari ingin mendengar suara ibunya atau ingin diayun-ayun,” imbuhnya.
Nah, agar si bayi bisa beradaptasi untuk aktivitas saat langit terang, sebagai ibu harus rajin-rajin membangunkan dalam waktu beberapa saat. Tapi, jangan pula memaksakan si bayi untuk bangun dalam jangka waktu lebih dari satu jam.
Ingat, bayi usia 0-1 bulan masih butuh tidur lama selama 14-18 jam. Sementara bagi bayi berusia 1-18 bulan butuh waktu tidur selama 12-14 jam, dan ini ditujukan agar tumbuh kembangnya jadi sempurna.
Kepada Okezone, belum lama ini Dokter Spesialis Anak dr Jeanne Roose Tikoalu SpA IBCLC mengungkapkan jawabannya.
Ia membenarkan fakta bahwa bayi berusia satu hingga dua bulan senang bangun di malam hari karena masih mengikuti pola kehidupan di dalam rahim sang ibu.
“Bayi yang baru lahir kadang-kadang suka terbangun di malam hari yaitu karena otak bayi belum punya program beraktivitas di pagi, siang dan malam. Dia (red-bayi) masih mengikuti pola kehidupan rahim yang gelap,” kata wanita yang akrab disapa dr Jeanne saat berbincang dengan Okezone di Poli Anak Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta.
Lebih lanjut, wanita lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan, bukan berarti bayi yang bangun di malam hari karena merasa lapar dan haus. Mereka juga sudah bisa merasakan hal yang lain, seperti kepanasan atau kedinginan, pipis, buang air besar, hingga ingin dimanja oleh ibunya.
“Kadang ada pula bayi yang bangun malam hari ingin mendengar suara ibunya atau ingin diayun-ayun,” imbuhnya.
Nah, agar si bayi bisa beradaptasi untuk aktivitas saat langit terang, sebagai ibu harus rajin-rajin membangunkan dalam waktu beberapa saat. Tapi, jangan pula memaksakan si bayi untuk bangun dalam jangka waktu lebih dari satu jam.
Ingat, bayi usia 0-1 bulan masih butuh tidur lama selama 14-18 jam. Sementara bagi bayi berusia 1-18 bulan butuh waktu tidur selama 12-14 jam, dan ini ditujukan agar tumbuh kembangnya jadi sempurna.
Posting Komentar