Amerika Serikat mengumumkan peningkatan serangan udara, sebagai strategi terbaru menghadapi militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Presiden Barack Hussein Obama mengatakan gempuran jet terbukti berhasil memukul mundur pejuang khilafah, di beberapa kota Suriah.
 
Pernyataan Obama itu disampaikan dalam pidato di Markas Kementerian Pertahanan AS atau akrab disebut Pentagon, tadi malam waktu setempat.

Surat kabar the New York Times melaporkan, Selasa (7/7), sasaran jet tempur itu secara spesifik adalah kilang minyak yang jadi sumber dana ISIS.

"Militer AS akan meningkatkan serangan ke basis-basis operasional ISIS," kata Obama.
Pemerintah Negeri Paman Sam mengatakan operasi udara membutuhkan dana USD 9,2 juta (setara Rp 122 miliar) per hari. Nyaris setahun terakhir, AS telah menggelar lebih dari 5 ribu serangan udara, yang diklaim Obama sukses menewaskan ribuan militan, termasuk para petinggi ISIS. Total biaya yang digelontorkan AS buat menghadapi ISIS mencapai USD 2,91 miliar.

"Tentu kampanye militer ini butuh waktu cukup lama untuk berhasil, tapi akan ada kemajuan yang signifikan," tuturnya.
Selain mengandalkan serangan udara, AS tetap memasok bantuan senjata kepada pejuang Kurdi, baik di Irak maupun Suriah. Warga etnis minoritas yang bermusuhan dengan ISIS itu dianggap Obama mitra utama operasinya.

"Dengan adanya bantuan mitra kita di pertempuran darat, saya yakin ISIS dapat dikalahkan," kata Obama mengklaim.
 (Mdk/srd/sw)

Posting Komentar

 
Top