Ternyata Indonesia dan Malaysia juga Mesra Terbukti Kelola Taman Nasional Bersama
PONTIANAK - Indonesia dan Malaysia menjalin kerjasama dalam pengelolaan taman nasional yang berlokasi di kedua wilayah negara. Salah satunya melalui Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) yang berada di wilayah Indonesia dengan Taman Nasional Batang Ai (TNBA) dan Lanjak Entimau Sanctuary (LEWS) yang berada di Sarawak, Malaysia.
Sebagai Transboundary National Park di Asia, TNBK mempunyai ekosistem yang terintegrasi dengan TNBA dan LEWS.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun, Arif Mahmud, mengatakan, International Tropical Timber Organization (ITTO) sebagai salah satu lembaga di bawah PBB sejak 1995 dalam empat tahap akan memberikan dukungan pembiayaan terhadap TNBK dan LEWS untuk pengelolaan kawasan.
"Dukungan dilakukan secara teknis maupun administratif sehingga dalam masa yang akan datang kedua kawasan konservasi ini memiliki pengelolaan yang baik," ungkapnya kepada Okezone, Kamis 11 Juni 2015.
Di Sarawak, kata Arif, tahap empat telah selesai pada 2009. Namun di Indonesia, baru memulai tahap tiga dengan rata-rata waktu kegiatan setiap tahap adalah empat tahun. Meski baru tahap tiga, Arif menyatakan tidak ada kendala dalam joint activity tersebut.
"Tidak ada kendala terhadap joint activity antara TNBK dan Sarawak Forestry. Dan, harapan saat ini adalah TNBK dapat belajar, khususnya terhadap pengelolaan ekoturisme di Taman Nasional Batang Ai yang memberikan devisa cukup besar bagi Negara Bagian Sarawak," ujarnya.
Ia menjelaskan, kerjasama ini diharapkan meningkatkan kualitas dari segi manajemen, promosi, teknis, dan peningkatan kapasitas SDM TNBK yang dilakukan melalui program internship staf TNBK ke Sarawak Forestry.
Selain itu, lanjut Arif, program TNBK pada 2015 adalah perlindungan dan pengamanan kawasan melalui berbagai kegiatan preventif dan partisipatif bersama masyarakat, survei keanekaragaman, serta penyusunan desain rencana induk pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan.
"Selain promosi untuk peningkatan wisata alam atau ekoturisme, juga akan dilakukan pencegahan kebakaran, kampanye penyelamatan satwa terancam punah, serta pembentukan dan pembinaan kader konservasi di Kapuas Hulu," pungkasnya.
(okezone)
Posting Komentar