Kondisi Masjid Al Futuwwah, Jalan Haji Thalib, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Jumat (19/6/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Tembok
beton berkawat duri yang menghalangi akses ke Masjid Al Futuwwah di
Jalan Haji Thalib, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akan
segera dirobohkan. Dengan begitu, warga tidak perlu memutar lagi untuk
masuk ke masjid tersebut.
Hasil itu didapat dari pertemuan antarwarga yang dilaksanakan pada sore ini, Jumat (19/6/2015).
Dalam
pertemuan itu, hadir warga Cipete Utara, Ketua Rukun Warga 09 Cipete
Utara, Lurah Cipete Utara, dan petugas dari Kementerian Agama. Namun,
pemilik tanah tempat masjid berdiri, M Sanwani Naim, tidak hadir.
Lurah
Cipete Utara Budi Santoso menjelaskan, tembok yang dipasangi kawat
berduri itu ternyata bukan dibangun oleh pengembang yang sudah membeli
tanah di sekitar masjid, melainkan milik seorang warga yang bernama
Mates. [Baca: Mereka Rela Lompat Tembok Beton demi Ibadah di Masjid]
"Pak
Mates ini tetangga Pak Sanwani. Beliau hanya meminta pengakuan saja
karena selama ini Pak Sanwani tidak pernah menemuinya langsung untuk
membuka tembok tersebut," kata dia di kantornya, seusai pertemuan.
Ia
menuturkan, tembok yang berada di sekeliling masjid yang ukurannya
hampir 3 meter memang dibangun oleh pengembang yang membeli tanah
sekitar masjid.
Tujuannya membuat tembok ialah untuk membatasi tanahnya dengan permukiman warga yang ada di sekitar.
Tembok
tersebut sempat menghalangi akses warga untuk menuju masjid. Namun,
pada September 2014, pengembang sudah menghibahkan tanah 200 meter untuk
akses menuju masjid. Pintu masuknya dibuat 1,5 meter di Jalan H Thalib.
"Jadi, ini pertemuannya beda lagi dengan masalah dengan pengembang. Ini masalah antarwarga," kata Budi.
Kini,
kata dia, masalah tersebut sudah selesai. Sebab, Mates sudah diberikan
pengertian oleh Ketua RW, Lurah, dan petugas dari Kementerian Agama.
Menurut
Budi, Mates pun telah sepakat untuk membuka tembok yang dibangun di
samping rumahnya tersebut. Kepada Lurah, ia mengaku membangun tembok
karena ada permasalahan pribadi dengan Sanwani yang membuatnya sakit
hati.
Karena sudah diberi pengertian, Mates pun berjanji untuk merobohkannya. "Akan dirobohkan dalam waktu dekat," ujar Budi
(Kompas.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar