LOMBOK - Produk tradisional Indonesia membutuhkan keunggulan yang memadai untuk dapat berkompetisi di pasar internasional. Pasalnya, pasar internasional memiliki kualifikasi yang baik terhadap produknya. 

"Kalau kita belajar dari merek-merek global yang telah sukses dipasarkan, salah satu strategi pemasarannya ialah mengedepankan nilai atau value. Jadi tidak sekadar material produk tersebut," tutur Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/6/2015).

Selain itu, brand produk tradisional khususnya tenun khas Lombok berpotensi memiliki keunggulan nilai karena memiliki pewarna alami. Karenanya, produk yang peduli lingkungan tersebut harus dipromosikan secara meluas.

"Unsur eksklusivitas juga didapatkan. Apalagi tenun ikat dan songket Lombok diproduksi minim sentuhan mesin bahkan manual. Artinya ada unsur craftsmanship," tandasnya.

Adapun jumlah para penenun tenun ikat dan songket di Sukarara, diperkirakan mencapai 2.516 orang. Para penenun tersebut, hingga kini telah mulai mengembangkan pewarna alami dalam proses produksinya.

"Para penenun menggunakan bahan pewarna alami antara lain dari akar bakau, daun jati, dan tanaman hutan. Kami juga menggunakan serat seperti dari batang pisang dan juga nanas," ujarnya

Okezone.com

Posting Komentar

 
Top