Pemerintah Jokowi - JK secara resmi akan memberi subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dinilai terlalu tinggi. Dengan subsidi ini, tingkat suku bunga KUR akan turun dari 22 persen menjadi hanya 12 persen. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S. Brodjonegoro menegaskan, mulai akhir Juni 2015 ini, tingkat suku bunga KUR mikro resmi turun menjadi 12 persen. 

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, mengatakan penurunan suku bunga KUR menjadi program awal penguatan koperasi di Indonesia. Selain itu, penguatan koperasi akan dilakukan dengan penyusunan database. Dia menargetkan dalam waktu minimal lima tahun ke depan, koperasi di Indonesia bisa sejajar dengan perusahaan BUMN.

"Minimal lima tahun saya menjabat, sekarang embrionya sudah ada kan," kata AAGN Puspayoga seperti dilansir Antara, Minggu (28/6).

"Pokoknya kantong UKM kita upayakan bisa bertambah. Untuk apa kantong ini, untuk menambah modal bisa kan begitu, untuk sewa kios bisa, untuk beli toko bisa ada sebuah realita yang dia dapatkan ketika dia berdagang," katanya.

Sementara terkait perlu tidaknya bank koperasi, Puspayoga menilai Indonesia tidak memerlukan lebih banyak lembaga namun hanya perlu mengoptimalkan yang sudah ada, misalnya cukup dengan memangkas suku bunga KUR.

"Saya pikir kalau ini dioptimalkan tidak perlu lagi bank koperasi. Kalau sudah dioptimalkan mengapa banyak membuat lembaga lagi. Yang penting, berani tidak bank itu memberi sembilan persen tahun depan," katanya.
Menurutnya, Indonesia punya Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUKM. Selain itu ada tiga proyek bernama kredit usaha produktif yang saat ini telah berjalan di Kudus, Jawa Tengah, dan sedang diupayakan agar bisa direplikasi di kabupaten-kabupaten lain di Indonesia.

Puspayoga optimistis koperasi di Indonesia bisa besar karena sebagian besar di antaranya juga telah membuktikan diri sebagai badan usaha yang mampu bersaing dengan pelaku usaha lain.
(Merdeka.com)

Posting Komentar

 
Top