MEDAN - Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) memperkirakan keruigian akibat bencana letusan Gunung Sinabung mencapai Rp1,49 triliun.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dari hasil perhitungan sementara dari kerugian dan kerusakan akibat erupsi Gunung Sinabung, sejak 15 September 2013 hingga akhir 2014 diperkirakan mencapai Rp1,49 triliun.

Sutopo menjabarkan, kerugian dan kerusakan di sektor ekonomi produktif meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perdagangan, pariwisata, perikanan, UKM, dan industri adalah yang paling besar, yaitu lebih dari Rp896,64 miliar.

Sedangkan kerugian dan kerusakan di sektor permukiman Rp501 miliar, infrastruktur Rp23,65 milyar, sosial Rp53,43 miliar, dan lintas sektor Rp18,03 miliar.

"Kerusakan dan kerugian ini belum termasuk dampak akibat lahar hujan. Ada lebih dari 3 juta meter kubik material erupsi yang ada di atas gunung yang dapat meluncur menjadi lahar hujan," ujar Sutopo, Minggu (14/6/2015).

Menurutnya, BNPB telah menyusun rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana erupsi Sinabung, khususnya terkait relokasi 2.053 KK.

"Percepatan pembangunan juga sedang disiapkan. Keterbatasan lahan yang ada menyebabkan kesulitan pembangunan relokasi dan lainnya," pungkasnya.

Menurut data dari BNPB, aktivitas erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara tetap tinggi. Pada Sabtu 13 Juni, terjadi erupsi enam kali ke arah tenggara sejauh 3 km dengan tinggi kolom 1-2 km. Pada malam hari pukul 21.40 Wib, 200 jiwa warga Desa Sukanalu diperintahkan mengungsi.

Hingga hari ini, terdapat 2.785 jiwa pengungsi. Pengungsi ini berasal dari Desa Guru Kinayan, Tiga Pancur, Pintu Besi, Sukanalu, dan Berastepu.

Sementara itu, ada 2.053 KK, atau sekira 6.179 jiwa, warga Sinabung yang tinggal di hunian sementara. Mereka disewakan rumah dan lahan pertanian oleh pemerintah sejak Juni 2014 hingga sekarang.
Mereka berasal dari Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Kuta Tonggal, Berastepu, Gamber, dan Kuta Tonggal. Nantinya 2.053 KK ini akan direlokasi ke tempat yang lebih aman. (Okezone.com)

Posting Komentar

 
Top