KARACHI – Pakistan benar-benar dilanda gelombang panas yang
parah. Data terakhir menunjukkan hampir 800 orang tewas akibat bencana
tersebut. Rumah sakit sampai tidak mampu menampung jenazah para korban.
Sedikitnya 775 orang tewas akibat gelombang panas di Pakistan. Umumnya mereka terkena serangan jantung dan dehidrasi akibat suhu ekstrem yang melanda negeri tersebut dalam empat hari berturut-turut.
“Kamar jenazah di rumah sakit penuh dengan jenazah akibat gelombang panas. Kami terpaksa menumpuknya,” ujar Seemin Jamali, petugas medis di Rumah Sakit Jinnah Postgraduate Medical Centre (JPMC), seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (25/6/2015).
Rumah Sakit JPMC sendiri kini merawat sedikitnya 8.000 pasien yang sakit akibat gelombang panas. Petugas medis di sana harus bekerja keras untuk mengobati para pasien tersebut.
“Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi pasien, sungguh tidak bisa dipercaya setiap menit ada pasien yang masuk ke unit gawat darurat,” tambah Jamali.
Suasana di dalam Rumah Sakit JPMC kini benar-benar sesak akibat banyaknya pasien yang dirawat. Tim medis menggunakan balok es dan air dingin untuk mendinginkan suhu ruangan di sana. Tenda darurat pun terpaksa digelar untuk menambah kapasitas rumah sakit.
Badan Meteorologi setempat mencatat suhu rata-rata di Pakistan mencapai 43 derajat Celsius, apalagi saat ini umat Islam di sana sedang menunaikan ibadah puasa. Para ulama Pakistan telah menganjurkan kepada umat Islam di sana untuk tidak berpuasa jika tak kuat menjalankannya.
Sementara itu aliran listrik di beberapa tempat di Pakistan juga terputus sehingga memperburuk suasana di sana. Pihak perusahaan listrik di Pakistan menjelaskan putusnya aliran listrik terjadi karena kelebihan beban listrik akibat banyaknya warga yang menyalakan air conditioner (AC). (Okezone.com)
Sedikitnya 775 orang tewas akibat gelombang panas di Pakistan. Umumnya mereka terkena serangan jantung dan dehidrasi akibat suhu ekstrem yang melanda negeri tersebut dalam empat hari berturut-turut.
“Kamar jenazah di rumah sakit penuh dengan jenazah akibat gelombang panas. Kami terpaksa menumpuknya,” ujar Seemin Jamali, petugas medis di Rumah Sakit Jinnah Postgraduate Medical Centre (JPMC), seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (25/6/2015).
Rumah Sakit JPMC sendiri kini merawat sedikitnya 8.000 pasien yang sakit akibat gelombang panas. Petugas medis di sana harus bekerja keras untuk mengobati para pasien tersebut.
“Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi pasien, sungguh tidak bisa dipercaya setiap menit ada pasien yang masuk ke unit gawat darurat,” tambah Jamali.
Suasana di dalam Rumah Sakit JPMC kini benar-benar sesak akibat banyaknya pasien yang dirawat. Tim medis menggunakan balok es dan air dingin untuk mendinginkan suhu ruangan di sana. Tenda darurat pun terpaksa digelar untuk menambah kapasitas rumah sakit.
Badan Meteorologi setempat mencatat suhu rata-rata di Pakistan mencapai 43 derajat Celsius, apalagi saat ini umat Islam di sana sedang menunaikan ibadah puasa. Para ulama Pakistan telah menganjurkan kepada umat Islam di sana untuk tidak berpuasa jika tak kuat menjalankannya.
Sementara itu aliran listrik di beberapa tempat di Pakistan juga terputus sehingga memperburuk suasana di sana. Pihak perusahaan listrik di Pakistan menjelaskan putusnya aliran listrik terjadi karena kelebihan beban listrik akibat banyaknya warga yang menyalakan air conditioner (AC). (Okezone.com)
Posting Komentar