JAKARTA – Aksi penyadapan yang dilakukan oleh Pemerintah Australia terhadap Indonesia ternyata telah berlangsung lama, bahkan rakyat di Tanah air kebanyakan belum menyadari akan bahaya penyadapan dari Negeri Kangguru tersebut.

“Sulit untuk menebak yang memata-matai kita itu kawan atau lawan,” ujar Dosen Universitas Pertahanan Indonesia, Bantarto Bandoro, dalam seminar di Habibie Center Jakarta, Senin (29/6/2015).

Bantarto menambahkan, jika Australia adalah negara yang paling sering melakukan mata-mata kepada Indonesia, dan bisa saja hingga kini aksi penyadapan masih berlangsung
Kasus penyadapan paling terkenal adalah ketika pemimpin Wikileaks, Edward Snowden, memobocorkan sejumlah dokumen rahasia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)pada 2013.

Dalam dokumen tersebut, Australia menyadap pembicaraan Ibu Negara Ani Yudhoyono dalam pembelian kapal selam. Kasus ini sempat memanaskan hubungan antara Indonesia dan Australia.

Presiden SBY sempat memanggil Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, kembali ke tanah air. Dan meminta Perdana Menteri Australia Tony Abbot untuk memberikan penjelasan mengenai kasus penyadapan ini.
(Okezone.com)

Posting Komentar

 
Top