TBLISI – Cuaca buruk yang melanda ibu kota Georgia,
Tblisi telah menelan korban jiwa baik manusia dan hewan. Cuaca buruk ini
juga menyebabkan terjadinya banjir yang melanda daerah berketinggian
rendah di Tblisi.
Sampai saat ini, dilaporkan sebanyak 12 orang tewas dan 24 lainnya masih hilang. Jasad korban kebanyakan ditemukan di daerah perumahan yang tergenang. Sementara itu, setidaknya 300 ekor binatang kehilangan nyawanya di Kebun Binatang Tblisi.
Banjir juga merendam berbagai fasilitas dan infrastruktur kota. Lapangan, jalan-jalan, serta fasilitas dan infrastruktur listrik di Tblisi mengalami kerusakan, menyebabkan 22 ribu warga kota terlantar tanpa adanya aliran listrik.
Kebun binatang juga setempat mengalami masalah besar dengan lepasnya hewan-hewan dari kandang mereka. Dilaporkan sedikitnya 30 ekor hewan yang terdiri dari kuda nil, singa, serigala, macan, beruang, buaya dan beberapa hewan lainnya terlihat berkeliaran di dalam kota.
Seorang penjaga kebun binatang terpaksa kehilangan tangannya karena diserang seekor macan.
“Ada 600 penghuni kebun binatang, dan setengah dari mereka tidak selamat. Sebagian dari hewan yang kabur telah dibunuh, sebagian dipindahkan ke tempat yang aman. Operasi penyelamatan saat ini sedang dilakukan,” kata seorang administrator Kebun Binatang Tblisi yang tidak disebutkan namanya.
Perdana Menteri (PM) Georgia, Irakly Garibashvili menyatakan, pemerintah telah membuat markas darurat untuk mengendalikan kerusakan akibat banjir. Dia juga menyatakan 15 Juni 2015 sebagai hari berkabung bagi para korban banjir.
“Situasi sedang sulit. Kami belum pernah melihat hal seperti ini di ibu kota sebelumnya,” kata PM Irakly, seperti dilansir Russia Today, Senin (15/6/2015).
Meski begitu, ia mengatakan, petugas kepolisian dan tim penyelamat telah melakukan tugas mereka dengan baik dan menyelamatkan puluhan orang.
“Semua masalah akan terselesaikan,” lanjutnya.
Kerugian akibat musibah ini ditaksir mencapai USD23 juta atau sekira Rp306 miliar. (Okezone.com)
Sampai saat ini, dilaporkan sebanyak 12 orang tewas dan 24 lainnya masih hilang. Jasad korban kebanyakan ditemukan di daerah perumahan yang tergenang. Sementara itu, setidaknya 300 ekor binatang kehilangan nyawanya di Kebun Binatang Tblisi.
Banjir juga merendam berbagai fasilitas dan infrastruktur kota. Lapangan, jalan-jalan, serta fasilitas dan infrastruktur listrik di Tblisi mengalami kerusakan, menyebabkan 22 ribu warga kota terlantar tanpa adanya aliran listrik.
Kebun binatang juga setempat mengalami masalah besar dengan lepasnya hewan-hewan dari kandang mereka. Dilaporkan sedikitnya 30 ekor hewan yang terdiri dari kuda nil, singa, serigala, macan, beruang, buaya dan beberapa hewan lainnya terlihat berkeliaran di dalam kota.
Seorang penjaga kebun binatang terpaksa kehilangan tangannya karena diserang seekor macan.
“Ada 600 penghuni kebun binatang, dan setengah dari mereka tidak selamat. Sebagian dari hewan yang kabur telah dibunuh, sebagian dipindahkan ke tempat yang aman. Operasi penyelamatan saat ini sedang dilakukan,” kata seorang administrator Kebun Binatang Tblisi yang tidak disebutkan namanya.
Perdana Menteri (PM) Georgia, Irakly Garibashvili menyatakan, pemerintah telah membuat markas darurat untuk mengendalikan kerusakan akibat banjir. Dia juga menyatakan 15 Juni 2015 sebagai hari berkabung bagi para korban banjir.
“Situasi sedang sulit. Kami belum pernah melihat hal seperti ini di ibu kota sebelumnya,” kata PM Irakly, seperti dilansir Russia Today, Senin (15/6/2015).
Meski begitu, ia mengatakan, petugas kepolisian dan tim penyelamat telah melakukan tugas mereka dengan baik dan menyelamatkan puluhan orang.
“Semua masalah akan terselesaikan,” lanjutnya.
Kerugian akibat musibah ini ditaksir mencapai USD23 juta atau sekira Rp306 miliar. (Okezone.com)
Posting Komentar