JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan alternatif distribusi bahan pangan dengan kendaraan pengangkut khusus, agar tidak terjadi keterlambatan dalam proses distribusi bahan pangan.

Namun, ongkos transportasi Indonesia terlalu mahal. Padahal, Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga pendistribusian pangan sangat luas sekali.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, fasilitas infrastruktur seperti tol maritim dan pembangunan tol baru lainnya jika bisa mendorong untuk meringankan distribusi pangan, maka bisa tersedia dengan murah ongkos transportasi.

"Inilah yang selalu menjadi persolan. Dari aspek keterjangkauan tidak semua daerah memproduksi pangan yang cukup," ujar Sutarto, Rabu (10/6/2015).

Selain ongkos transportasi, persoalan lainnya adalah keterjangkauan masalah masyarakat yang masih kurang mampu untuk membeli beras. Maka pemerintah mengeluarkan raskin dengan harga terjangkau.

"Selain beras bersubsidi (raskin) diperlukan, pemerintah juga harus punya stok dan harus memiliki varian yang lain yaitu beras premium. 

Yang paling penting adalah produksi harus benar-benar didorong dan mencukupi kebutuhan," ucapnya.

Kemudian, Sutarto menambahkan, banyak hal yang harus diperbaiki, yaitu penanganan pasar panen, peralatan yang dipakai dan kebiasaan masyarakat untuk mengolah diperbaiki.

"Penggilingan padi kita jauh dari kapasitas produksi kita, sehingga menyebabkan tidak efisiensi," ungkapnya.

(okezone.com)

Posting Komentar

 
Top