CALIFORNIA - Fenomena badai Matahari bisa memberikan dampak terhadap pembangkit listrik serta GPS di Bumi. 

Meskipun demikian, fenomena alam tersebut menciptakan penampakan aurora langka berwarna merah.

Dilansir Independent, Rabu (24/6/2015), astronot Scott Kelly di International Space Station (ISS) dalam akun Twitter resminya pada 23 Juni 2015 mem-posting foto aurora spektakuler. "Saya belum pernah melihat ini sebelumnya," tulis tweet @StationCDRKelly.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), tembakan plasma magnetik melesat dari Matahari pada Minggu. Partikel Matahari tersebut meluncur dalam kecepatan tinggi yang berbeda dari kecepatan biasanya.

Ilmuwan mengatakan, fenomena badai Matahari terbesar pernah terjadi pada September 2005. Fenomena badai Matahari itu dapat menciptakan pemandangan aurora yang memukai di langit Amerika Serikat.

Aurora muncul akibat interaksi badai dengan atmosfer bagian atas pada Bumi. Munculnya warna merah menunjukkan bahwa terjadi terjangan partikel Matahari pada tingkat puncaknya.

Badai Matahari ini diklaim dapat mengganggu sistem navigasi, komunikasi dan jaringan listrik serta sistem lain yang mengandalkan komunikasi radio. Sejauh ini, menurut fisikawan Doug Biesecker dari NOAA, belum ditemukan kerusakan atau gangguan terkait aktivitas badai Matahari tersebut. Badai Matahari tiba pada Senin dan partikelnya dapat menerjang Bumi selama berhari-hari.
(Okezone.com)

Posting Komentar

 
Top