Bisa jadi di Bumi ini ada berbagai kota-kota kecil yang populer keberadaannya karena berbagai hal, misalnya karena keindahan alam atau keunikannya. Namun ternyata ada juga kota-kota kecil yang justru terkenal di seluruh dunia karena keanehannya.
Oleh penduduk sekitar, kota kecil ini bahkan berjuluk weirdoville. Mengutip Thrillist berikut beberapa
kota-kota kecil yang punya segudang keanehan nyata.

Nagoro, Jepang



Apa anehnya? Penduduk kota ini hanya 385 'orang'. Sekitar 35 di antaranya adalah manusia, sedangkan 350 lainnya adalah boneka seukuran manusia.

Ide untuk membuat boneka-boneka seukuran manusia ini datang dari perempuan berusia 64 tahun, Ayano Tsukimi. Saat ia kembali ke kota kelahirannya ini, ia menemukan jumlah penduduknya makin sedikit.

Tsukimi pun memiliki ide — entah brilian atau depresi — untuk membuat boneka. Boneka ini dibuat seukuran orang yang pernah tinggal di sana. Boneka ini disangga dan diatur di seluruh kota. Mereka melakukan berbagai aktivitas seperti orang-orang terdahulu yang pernah hidup di sana.

Sampai saat ini ada 350 boneka di kota ini, dan Tsukimi terus membuat boneka baru setiap kali ada orang yang meninggal atau meninggalkan kota. Ini hanyalah masalah waktu sebelum tak ada seorang bernyawa pun yang tersisa di sini.

Tangier, Amerika

Kota ini hanya diisi oleh 720 orang. Kota ini diklaim aneh karena setiap penduduknya berbicara dalam aksen semi-Inggris unik. Penduduk ini beraksen aneh ini diduga karena adanya isolasi ekstrem atau karena adanya penduduk Cornish di tahun 1600-an.

Tangier dianggap seperti sebuah cawan petri untuk mengembangkan dialek antara bahasa Inggris dan aksen Amerika. Klaim isolasi penduduk ini juga disebabkan karena banyak warganya yang memiliki kelainan genetik yang dikenal sebagai penyakit tangier.

Coober Pedy, Australia

Populasi penduduk di Australia ini mendekati 3500 orang. Penduduk kota ini banyak yang hidup di bawah tanah. Salah satu kota di Australia ini adalah sumber utama batu permata opal berkualitas tinggi di dunia. Kota ini mendapatkan julukan The Opal Capital of the World.

Namun beberapa dekade lalu, ketika penambang pertama mulai menarik permata berkilauan dari tempat ini, mereka memutuskan untuk membangun tempat tinggal mereka di bawah tanah dan menghindar dari serangan penjahat.

Mereka berjuang untuk mencari cara mengekstraksi opal sehingga jadi lebih baik. Meski sudah banyak berubah, namun masih banyak orang (1.600) orang masih hidup di bawah tanah. Hidup di bawah tanah dengan dinding batu akan membuat mereka terasa lebih dingin di musim panas.

Centralia, Amerika Serikat














Di tahun 2013 lalu, kota ini hanya berpenduduk sekitar tujuh orang saja. Kota ini dikenal sebagai kota hantu, yang belum tentu semuanya mati.

Kota ini dulunya adalah kota pertambangan batubara. Jumlah penduduknya menurun setelah mengalami bencana kebakaran tambang di tahun 1962. Kebakaran ini masih tetap menyala di bawah tanah dan para penduduknya berpikir bahwa kebakaran ini akan berlangsung selama 250 tahun.

Kota ini dikenal sebagai kota hantu. Selain itu, pemerintah AS juga mencabut kode pos kota dan juga mengutuk semua bangunannya. Namun di tahun 2013, masih ada tujuh orang yang menolak untuk pindah dan meninggalkan pemukiman. Pemerintah pun setuju, dengan syarat jika mereka meninggal, propertinya akan diserahkan.

 Damanhur, Italia

Dengan jumlah penduduk mencapai 600 orang, kota ini dianggap sebagai laboratorium untuk masa depan umat manusia. Damanhur didirikan oleh Oberto Airaudi dan beberapa temannya di tahun 1975. Dan sejak saat itu penduduknya juga berkembang. Selain membuat Temples of Humankind yang terkubur di bawah tanah, pendiri Damanhur juga membuat konstitusi mereka sediri.

Di kota ini penduduknya memiliki strata sosial dan bisa dibaca di buku pegangan Scientology. Tak lupa mereka juga menciptakan mata uangnya sendiri, credito.


Posting Komentar

 
Top