VIVAnews - Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal, akhirnya memastikan nasib 12 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ikut dalam pelayaran misi kemanusiaan untuk Gaza. Satu WNI terluka dan dirawat di RS London Hospital.



Sementara 11 lainnya dipenjara di Besherfa. Kepastian ini menyudahi spekulasi adanya WNI yang meninggal akibat serangan militer Israel ke kapal Mavi Marmara pada Senin dinihari kemarin. Namun Dino tidak menjelaskan siapa WNI yang terluka tersebut.



"Dubes Zaenul Bahar (untuk Jordania) melaporkan bahwa ada 1 orang luka-luka dan sekarang di RS London Hospital, sementara 11 lainnya selamat, dalam arti tidak luka-luka," kata Dino dalam jumpa pers di kantor Presiden, Jakarta, Selasa 1 Juni 2010.



Namun, kata Dino, Dubes Zaenul belum mendapat keterangan lebih rinci siapa yang terluka. "Ini (12 WNI) terus dikejar Dubes kita di Jordania," kata Dino.



Pemerintah, lanjutnya, telah membentuk task force dan dalam waktu dekat akan mengirimkan tim ke Ramalah untuk menjamin kepastian nasib para WNI di sana.



Dubes Zaenul sendiri, kata Dino, kemarin telah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Jordania pukul 12 waktu setempat. Dalam pertemuan itu, Dubes menyampaikan sikap Indonesia yang mengutuk serangan Israel.



Dalam pertemuan itulah Zaenul menyampaikan ada 12 WNI yang ikut dalam misi tersebut. Saat itu juga, Mahmoud menelepon Menlu Palestina yang ada di lapangan dan mengabarkan informasi tersebut. Meski begitu Dino menegaskan bahwa kabar yang diterima ini masih perlu diverifikasi.



"Sebab dari sumber lain 11 WNI itu bersama dengan relawan lainnya, di Besherfa dan ditempatkan di penjara yang dijaga oleh militer dan kabarnya sedang diinterogasi," kata dia.



Dino juga menyampaikan mendengar ada informasi satu WNI yang meninggal. "Tapi dari hasil pengecekan satu luka-luka, bukan meninggal. Kita masih tunggu verifikasi lebih lanjut terutama nama-namanya," ujar Dino. (wm)



• VIVAnews



Sumber berita

Posting Komentar

 
Top