LONDON - Hari ini kru kabin maskapai penerbangan Inggris, British Airways, memulai aksi mogok kerja. Pemogokan ini mengancam ribuan penumpang untuk membatalkan rencana penerbangan mereka.



Pihak British Airways menolak tawaran mogok selama 11 jam yang diajukan oleh pihak serikat pekerja, sebagai gantinya mereka menuntut pihak perusahaan untuk memenuhi tuntutan utama mereka. Perusahaan sendiri menuduh serikat pekerja menolak untuk melakukan negosiasi.



"Kami telah menawarkan untuk mengembalikan konsesi perjalanan ke awak kabin setelah seluruh elemen tawaran kami telah dilaksanakan," pernyataan dari pihak British Airways seperti dikutip AFP, Senin (24/5/2010).



Pihak maskapai juga menuduh ketua serikat pekerja Tony Woodley lebih memilih melakukan negosiasi melalui media, dibandingkan bernegosiasi lewat ACAS. ACAS sendiri merupakan lembaga yang dibentuk untuk memecahkan masalah dari karyawan penerbangan kebanggaan Inggris itu.



Meskipun pihak British Airways telah mencapai kesepakatan mengenai gaji, yang menjadi penghambat saat ini adalah hari libur bagi karyawan yang dianggap tidak mencukupi. Sementara negosiasi untuk mencegah serikat pekerja untuk melakukan mogok, mengalami kebuntuan pada Sabtu 22 Mei pekan lalu.



Chief Executive British Airways Willie Walsh sendiri dianggap oleh para pekerja mencoba untuk memecah belah Serikat Pekerja British Airways. Serikat Pekerja juga menuduh pihak maskapai mencoba memberhentikan awak kabin yang melakukan protes dan menolak untuk melakukan negosiasi secara terbuka dan adil.



Selain awak kabin, staff dari British Airways juga berencana untuk melakukan mogok lima hari selama dua kali, pada 30 Mei dan 5 Juni mendatang.




Sumber berita

Posting Komentar

 
Top