Sumber berita
VIVAnews -- Artis Ayu Azhari yang maju dalam pilkada melalui PDI Perjuangan, mengancam mengundurkan diri dari pencalonan sebagai wakil bupati Sukabumi (Jawa Barat).



Juru bicara Lukas-Ayu, Susanto di Sukabumi, mengatakan ancaman mundurnya Ayu Azhari disebabkan karena menolak dipaketkan dengan Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi Dadun Amarudien, yang juga bakal calon dari PDI Perjuangan.



Ayu sudah menjalin komitmen dengan bakal calon lain, yakni Lukas Mulyana (mantan Dispenda Kabupaten Sukabumi). Susanto mengatakan, Ayu mengancam mundur dari pencalonan pada pilkada, bila PDI Perjuangan memaketkan Ayu dengan calon lain.



"Sejak pertama, kami sudah membuat kesepakatan, antara pihak Ayu dan Lukas agar pada saatnya penetapan nanti, Lukas-Ayu menjadi pasangan dari PDI Perjuangan," katanya seperti yang dilansir tvone.



Namun, bila PDI Perjuangan tetap memasangkan Ayu dengan bakal calon lain, maka Ayu sudah berkomitmen akan mundur dari pencalonan. "Ayu tidak menginginkan kesepakatan yang telah dibangunnya hancur, karena Ayu disandingkan dengan bakal calon lainnya di PDI Perjuangan. Ayu lebih baik mengundurkan diri dari pencalonannya," ujar Susanto.



Jika Lukas-Ayu yang terpilih sebagai bakal calon dari PDIP, pasangan itu harus memenuhi kuota 15 persen dari jumlah kursi di DPRD Kabupaten Sukabumi.



"Kami sudah membuat komitmen dengan tiga partai nonparlemen, yakni PPI, PDP dan PPRN untuk melengkapi kekurangan suara tersebut, dan memuluskan saat pendaftaran ke KPU Kabupaten Sukabumi," kata Susanto.



Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi, Zaenudin menuturkan, hingga kini pihaknya belum menerima surat keputusan (SK) dari DPP PDI Perjuangan mengenai pasangan yang akan maju dalam pilkada. "Kami masih menunggu SK dari pusat, mengenai siapa yang nantinya akan mewakili PDI Perjuangan dalam Pilkada Mei 2010," katanya.



Ia mengatakan, semua bakal calon yang masuk ke PDI Perjuangan mempunyai peluang yang sama besar dan pihaknya tidak mengistimewakan salah satu bakal calon. "Semua keputusan ada di tangan pusat, kami hanya melakukan penjaringan saja," kata Zaenudin.



• VIVAnews

Posting Komentar

 
Top