Salah satu peninggalan bersejarah milik mantan Presiden Soekarno adalah mobil mewah jenis limousion yanki. Mobil tersebut digunakan Soekarno pada masa menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia I.



Saat ini, dua mobil yang pernah digunakan Presiden Soekarno dipamerkan di Kuta bersama puluhan mobil kuno lainnya. Selain dalam rangka hari pahlawan 10 November, juga dimaksudkan untuk menarik wisatawan asing yang ada di Bali.



Mobil limousin yanka milik Soekarno yang merupakan hadiah dari Perdana Menteri Uni Sovyet (sekarang Rusia) Nikita Khrushchev pada tahun 1961. Mobil ini menjadi saksi sejarah hubungan dua negara yang sangat baik kala itu.



Mobil buatan GAZ USSR Rusia ini diproduksi tahun 1957 dengan body style limousine 7 kursi, mesin 8 cyl, 5.750 cc, transmisi otomatis. Mobil buatan Rusia ini adalaha satu-satunya yang ada di Indonesia.



Mobil ini bertahun-tahun tidak mendapat perawatan sampai akhirnya dihibahkan kepada EB Santoso untuk direstorasi dan mendapat perawatan dengan baik.



Meskipun pada umumnyya mobil Rusia beraura kaku dan ketinggalan zaman, terutama di bagian stylingnya. Namun buatan GAZZ ini berusaha menampilkan kemewahan dan tetap ada wibawa yang bisa dibanggakan.



Mobil yang satu ini juga tak kalah dengan bagusnya. Jenis Cadillac 75 Flettwood yang diproduksi general motors antara tahun 1946-1964 dengan kelas full size luxury, body style 4-door, platform D-body, mesin 346 cu in monobloc V8, whellbase 127 yang masih ada hubungannya dengan cadillac seri 60. Kendaraan mewah yang pernah dikendarai Soekarno ini dimiliki Suprihadi.



Cadillac memang terkenal sebagai salah satu produsen limousin seperti cadillac de ville touring sedang yang digunakan Presiden Barack Obama saat ini. Bodi mobil ini memanjang ke belakang seperti layaknya mobil generasi tahun 1960-an yang tampil sederhana, hanya saja caddy ini menonjolkan sirip tipis yang dimulai dari belakang pintu "Yang Mulia".



Dengan demikian pula gril depan yang penuh berciri khas, Caddy ini dengan lampu kecil yang memanjang sampai bagian samping. Roof Caddy ini unik sekali dengan dibubuhi sedikit nut memanjang di atas jendela belakang yang memang dibuat lebih kecil bernuansa 'landau'.



Menurut Ketua Persatuan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Bali Jos Dharmawan, Bali menjadi tujuan wisata mobil antik ini untuk menarik wisatawan asing ke Bali.



"Bali kita anggap cocok dengan pelestarian mobil kuno ini karena untuk mobil klasik banyak wisatawan asing ada di Bali. Tak hanya itu saja, kebanyakan mobil ini dibuat di luar negeri dan sebagian wisatawan yang datang pasti memiliki ikatan emosional yang kuat," urainya.





• VIVAnews



Posting Komentar

 
Top