JAKARTA – Melalui dakwah seorang ulama bernama
Dennis Bradley Philips, 3.000 tentara Amerika Serikat (AS) memutuskan
untuk menjadi mualaf. Kini ulama itu berkesempatan hadir mengisi ruang
dakwah Nusantara.
Dalam rilis yang didapat Okezone, Senin (7/9/2015), kegiatan dakwah warga negara Kanada kelahiran Jamaika ini cukup mencuri perhatian dunia. Dr Abu Ameenah Bilal Philips mampu memberi penjelasan yang ilmiah, autentik, dan rasional kepada masyarakat internasional yang kritis namun diliputi pemahaman yang keliru terhadap Islam.
Dalam berdakwah, Dr Bilal Philips diketahui memiliki kapasitas keilmuan yang sangat mumpuni. Beliau menyelesaikan program BA pada bidang Studi Islam di Universitas Islam Madinah, program MA bidang Teologi Islam di Universitas Raja Saud Riyadh, dan memperoleh predikat Ph.D bidang Teologi Islam dari University of Wales.
Dr Bilal Philips juga berkontribusi dalam memperkaya literatur Islam dengan lebih dari 50 buku yang ditulis, diterjemahkan, dan diberi komentar. Beliau juga mengedit dan menerbitkan 56 buku bacaan keimanan bagi anak-anak di sekolah internasional Islam.
Perjalanan hidup dan semangat dakwahnya mendorong Dr Bilal Philips untuk mendirikan pusat studi Islam di berbagai negara, antara lain Departemen Studi Islam di Preston University Uni Emirat Arab, Akademi Studi Islam di Qatar, Departemen Studi Islam berbahasa Inggris di Knowledge International University di Arab Saudi, College of Da’wah and Islamic Culture di Sudan, serta Preston International College di India.
Konvergensi teknologi di era digital saat ini juga beliau manfaatkan sebagai sarana dakwah untuk menjangkau masyarakat secara global. Pada 2007, Dr Bilal Philips mendirikan Islamic Online University (IOU) sebagai institusi pertama yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan Islam strata satu secara online.
Sampai hari ini, IOU telah memiliki lebih dari 150.000 mahasiswa yang berasal dari 219 negara, menjadikan IOU sebagai universitas nomor satu di dunia dalam keragaman mahasiswa.
Dalam rilis yang didapat Okezone, Senin (7/9/2015), kegiatan dakwah warga negara Kanada kelahiran Jamaika ini cukup mencuri perhatian dunia. Dr Abu Ameenah Bilal Philips mampu memberi penjelasan yang ilmiah, autentik, dan rasional kepada masyarakat internasional yang kritis namun diliputi pemahaman yang keliru terhadap Islam.
Dalam berdakwah, Dr Bilal Philips diketahui memiliki kapasitas keilmuan yang sangat mumpuni. Beliau menyelesaikan program BA pada bidang Studi Islam di Universitas Islam Madinah, program MA bidang Teologi Islam di Universitas Raja Saud Riyadh, dan memperoleh predikat Ph.D bidang Teologi Islam dari University of Wales.
Dr Bilal Philips juga berkontribusi dalam memperkaya literatur Islam dengan lebih dari 50 buku yang ditulis, diterjemahkan, dan diberi komentar. Beliau juga mengedit dan menerbitkan 56 buku bacaan keimanan bagi anak-anak di sekolah internasional Islam.
Perjalanan hidup dan semangat dakwahnya mendorong Dr Bilal Philips untuk mendirikan pusat studi Islam di berbagai negara, antara lain Departemen Studi Islam di Preston University Uni Emirat Arab, Akademi Studi Islam di Qatar, Departemen Studi Islam berbahasa Inggris di Knowledge International University di Arab Saudi, College of Da’wah and Islamic Culture di Sudan, serta Preston International College di India.
Konvergensi teknologi di era digital saat ini juga beliau manfaatkan sebagai sarana dakwah untuk menjangkau masyarakat secara global. Pada 2007, Dr Bilal Philips mendirikan Islamic Online University (IOU) sebagai institusi pertama yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan Islam strata satu secara online.
Sampai hari ini, IOU telah memiliki lebih dari 150.000 mahasiswa yang berasal dari 219 negara, menjadikan IOU sebagai universitas nomor satu di dunia dalam keragaman mahasiswa.
Posting Komentar