Presiden Perancis Francois Hollande, Senin (7/9), mengatakan,
negaranya akan mulai melangsungkan penerbangan pengintaian di atas
Suriah.
Perancis berjaga-jaga untuk kemungkinan bergabung dengan koalisi negara-negara yang dipimpin Amerika Serikat yang melangsungkan serangan udara terhadap target-target kelompok Negara Islam (ISIS).
Pesawat-pesawat tempur Perancis selama ini telah berpartisipasi dalam serangan-serangan udara yang menarget ISIS di Irak, namun negara itu akan menjadi negara barat pertama selain Amerika yang berpartisipasi membombardir target-target di Suriah.
Hollande mengatakan, ia telah meminta Kementerian Pertahanan Perancis untuk melangsungkan penerbangan-penerbangan pengintaian mulai Selasa, sehingga memungkinkan Perancis melakukan serangan udara terhadap ISIS.
Hollande mengatakan, ia tidak sedang mempertimbangkan untuk mengirim pasukan darat Perancis ke Suriah, dimana pasukan pemerintah, para pejuang pemberontak, pasukan-pasukan terkait al-Qaida dan ISIS bersaing memperebutkan wilayah itu.
(Voaindonesia/sw)
Perancis berjaga-jaga untuk kemungkinan bergabung dengan koalisi negara-negara yang dipimpin Amerika Serikat yang melangsungkan serangan udara terhadap target-target kelompok Negara Islam (ISIS).
Pesawat-pesawat tempur Perancis selama ini telah berpartisipasi dalam serangan-serangan udara yang menarget ISIS di Irak, namun negara itu akan menjadi negara barat pertama selain Amerika yang berpartisipasi membombardir target-target di Suriah.
Hollande mengatakan, ia telah meminta Kementerian Pertahanan Perancis untuk melangsungkan penerbangan-penerbangan pengintaian mulai Selasa, sehingga memungkinkan Perancis melakukan serangan udara terhadap ISIS.
Hollande mengatakan, ia tidak sedang mempertimbangkan untuk mengirim pasukan darat Perancis ke Suriah, dimana pasukan pemerintah, para pejuang pemberontak, pasukan-pasukan terkait al-Qaida dan ISIS bersaing memperebutkan wilayah itu.
(Voaindonesia/sw)
Posting Komentar