Surabaya - Jangan berharap bisa dengan mudah menemui pengemis di perempatan jalan di Kota Surabaya. Padahal di kota-kota lain, gelandangan dan pengemis (gepeng) biasa berada perempatan atau teras ruko. Bagaimana Surabaya bisa bersih dari gepeng?

Jika berani nekat mengais rezeki ke pengguna jalan di traffic light, gepeng akan diringkus oleh Satpol PP yang setiap hari rutin melakukan razia.

Untuk memerangi beredarnya gepeng, Satpol PP jauh-jauh hari telah membentuk tim khusus. Tim berpakaian preman yang diterjunkan dijuluki 'Tim Cobra'.

"Tim Cobra ini seperti siluman. Para gepeng yang tertangkap tidak pernah menyadari jika sudah diintai," kata Kasatpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto kepada detikcom, Selasa (23/6/2016).

Tim Cobra ini setiap hari patroli menumpang mobil berpelat hitam, tanpa logo Satpol PP. Melalui Handy Talkie (HT), mereka memantau laporan adanya peredaran gepeng.

Sebagai tim siluman tentunya Tim Cobra juga memiliki cara tersendiri saat menyergap target operasi. Mereka secara diam-diam dan cepat melakukan pengepungan dan penyergapan.

Bahkan penyergapan gepeng atau anak jalanan sering dikira warga sebagai penangkapan buronan teroris atau pengguna narkoba. "Setelah dibekuk langsung dimasukkan mobil dan melesat menuju mako," kata Irvan.

Bahkan seringkali Wali Kota Tri Rismaharini melalui HT menginformasikan adanya anak jalanan atau gepeng yang terlihat di perempatan jalan untuk dirazia.

"Bu Wali setiap hari keliling kota, begitu ada peredaran gepeng atau anak jalanan langsung info ke kita. Tim Cobra pun bergerak," katanya.

Setelah target operasi dibawa ke Mako Satpol PP, selanjutnya dilakukan pendataan. "Setelah itu dilakukan pembinaan di Liponsos Keputih," katanya.

Irvan meminta kepada warga yang mengetahui masih adanya gepeng maupun anak jalanan beraksi di jalanan untuk segera melaporkan ke Satpol PP. (Detik.com)

Posting Komentar

 
Top