LONDON – Mantan kontraktor yang berbalik menjadi whistleblower Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat (AS), Edward Snowden, telah mengungkapkan sebuah rahasia yang dimiliki agen mata-mata Inggris.
Rahasia itu adalah sebuah trik agen mata-mata Inggris dalam meretas sebuah ponsel dari jarak jauh dengan menggunakan pesan teks sederhana, dan membuat rekaman suara atau mengambil foto tanpa sepengetahuan sang pemilik ponsel.
“Mereka (agen mata-mata Inggris) ingin memiliki ponsel Anda, bukan diri Anda,” ujar Snowden dalam sebuah wawancara dengan BBC, seperti dikutip India Times, Rabu (7/10/2015).
Pernyataan Snowden dalam wawancaranya dengan BBC itu mengacu pada Markas Komunikasi milik Pemerintah Inggris (GHCQ).
Snowden mengungkapkan, GHCQ menggunakan sebuah alat penyadap yang dijuluki ‘Smurf Suite’, yang mengacu pada tokoh kartun The Smurf. Alat itu terdiri dari bebebapa perangkat, seperti Nosey Smurf yang bisa digunakan untuk menghidupkan mikrofon ponsel pintar seseorang meski dalam kondisi mati.
Ada juga perangkat yang dijuluki Tracker Smurf dan Dreamy Smurf, yang memungkinkan ponsel pintar untuk dinyalakan dan dimatikan dari jarak jauh. Menurut Snowden, pesan teks yang dikirim oleh GCHQ untuk mendapatkan akses telefon rahasia tidak akan diperhatikan oleh pemilik ponsel.
“Tindakan ini disebut mengeksploitasi. Pesan itu masuk secara tersembunyi di ponsel Anda. Pesan ini tidak ditampilkan. Anda selanjutnya akan membayar untuk layanan pesan itu, namun siapa pun yang mengontrol perangkat lunaknya, maka secara tidak langsung dia memiliki sepenuhnya ponsel itu,” terang Snowden.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Pemerintah Inggris menolak untuk memberikan komentar. Namun, Pemerintah Inggris berencana untuk membuat undang-undang yang akan memberikan badan intelijennya kekuasaan untuk memantau aktivitasonline guna menyelidiki tindak kejahatan.
Kini, Snowden sendiri berada di Rusia setelah mendapatkan suaka politik dari Negeri Beruang Merah. Ia terancam akan diekstradisi ke AS jika keluar dari Rusia karena dianggap memiliki bocoran program pengawasan rahasia milik AS.
Ia menjadi sosok yang dicari setelah membocorkan sejumlah dokumen rahasia milik AS terkait spionase digital.
Posting Komentar