Anak Anda sudah cukup besar untuk memiliki kamar sendiri, tetapi lahan tak mencukupi untuk membuat ruang baru? Tak perlu khawatir, manfaatkan saja loteng (attic) yang tak terpakai. Bagi kebanyakan orang, loteng sering digunakan sebagai tempat penyimpanan atau gudang. Namun, tak ada salahnya jika area ini difungsikan sebagai kamar tidur.
Mengolah loteng menjadi kamar tidur memerlukan perencanaan yang matang. Sebab area di bawah atap merupakan tempat perputaran udara dimana udara panas akan dilepaskan kembali ke luar, sementara udara segar dialirkan menuju ruang dalam. Oleh karena itulah desainnya perlu direncanakan secara matang agar merasa nyaman saat menempatinya. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang harus Anda ketahui sebelum mulai membangun ruang di loteng.

1. Ubah Plafon untuk Lantai

Masalah yang akan dihadapi saat mengubah fungsi loteng ialah menjadikan plafon rumah sebagai lantai untuk ruang baru. Setelah membongkar plafon, buat lantai dengan mengecor atau di “dak” agar lantai loteng nantinya menjadi kuat untuk menampung furnitur dan aktivitas yang ada di atasnya. Sebaiknya gunakan material penutup lantai yang ringan untuk mengurangi beban, seperti lantai kayu atau vinyl. Jangan lupa memberi lapisan antirayap agar kayu tahan lama.

2. Konstruksi Atap

Hal kedua yang patut Anda perhatikan adalah konstruksi atap, karena material serta kemiringan atap berkaitan dengan kenyamanan Anda saat berada di bawahnya. Pastikan jarak antara kepala Anda pada posisi berdiri memiliki jarak yang cukup dengan ketinggian atap. Batas aman untuk kemiringan atap adalah 50% atau memiliki ukuran 84 inchi. Ukuran tersebut merupakan ukuran standar untuk posisi berdiri dalam loteng. Selain itu, untuk ketinggian plafon idealnya tak kurang dari 2m – 2,4m.
Selanjutnya cek material konstruksi atap. Rangka baja ringan akan cukup menyulitkan karena kuda-kuda baja ringan berjarak rapat sekitar 1m – 1,5m. Akan lebih memudahkan bila menggunakan kayu atau beton karena kuda-kuda kedua bahan ini berkisar 3m – 4m.

3. Sirkulasi Udara

Ruangan yang terletak di loteng, biasanya memiliki hawa yang lebih panas daripada ruangan di bawahnya. Untuk mengatasi hal itu, Anda dapat memasang insulator di bawah lapisan genteng, seperti aluminium foil, glass wool, atau polyurethane untuk mengurangi penyerapan panas. Bila ingin semakin sejuk, tambahkan jendela sebagai penghawaan alami pada area loteng. Dengan begitu, sirkulasi udara juga akan lebih baik. Jika jendela tak cukup, bisa juga pasang pendingin buatan, seperti air conditioner (AC).
Sementara itu, agar loteng tak terlalu gelap saat siang, Anda dapat membuat skylight di atas atap. Besar kecilnya skylight sendiri ditentukan oleh kebutuhan cahaya dalam loteng. Hanya saja, agar cahaya dari luar tak terlalu menyilaukan, tempatkan skylight di sisi tergelap ruangan.

4. Akses Loteng

Karena loteng letaknya di atas ruangan, tentu harus dipikirkan cara mencapainya. Selain itu, karena kamar dalam loteng diperuntukkan untuk anak, lebar sisi tangga harus diperhatikan agar tak menyulitkan anak untuk bergerak. Letak tangga juga harus dipertimbangkan agar tak membuat rumah terlihat sumpek dan mengganggu alur aktivitas ruang di bawahnya.

5. Furnitur

Umumnya, ukuran loteng tak begitu luas. Oleh sebab itu, sebaiknya tidak terlalu banyak menempatkan furnitur. Anda bisa menyiasatinya dengan menggunakan built in furniture, sebab desainnya bisa sekaligus berfungsi sebagai ruang penyimpanan.
(Majalahasri)

Posting Komentar

 
Top