Kriminalitas di Batam meningkat. Hal ini dinilai akan mengganggu iklim investasi di kota ini. Sebab, faktor keamanan menjadi pertimbangan penting bagi para investor.
”Bayangkan kalau kasus pembunuhan itu menimpa investor atau ekspatriat yang ada di Indonesia, bisa hancur citra Batam,” kata OK Simatupang, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam.
Untuk itu dia berharap polisi bergerak cepat menuntaskan kasus kriminal, termasuk yang sudah terjadi sebelumnya. Sehingga kasus kriminal bisa ditekan, dan ujungnya bisa memberikan rasa aman bagi warga Batam.
”Sudah banyak kasus pembunuhan yang terjadi, banyak yang tidak terungkap,” katanya.
Menurut Simatupang, lamanya pihak kepolisian dalam mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan akan membawa citra negatif penegakan hukum di Batam. ”Kalau untuk melindungi warga kita sendiri tidak bisa, bagaimana meyakinkan investor asing masuk ke Batam,” katanya.
Pembunuhan terhadap Nia, siswi SMA Negeri I Batam beberapa hari lalu menjadi citra negatif Batam. Ini akan membuat anak-anak merasa tidak nyaman menjalankan aktivitas masing-masing.
”Anak-anak investor asing banyak yang sekolah di Batam. Bayangkan kalau kasus serupa terjadi kepada mereka. Hancur investasi di Batam ini,” katanya.
Johanes Kennedy Aritonang, pengusaha dan pemilik Kawasan Industri Panbil juga meminta dan berharap pihak kepolisian bisa mengungkap beberapa kasus pembunuhan di Batam. Di mana investor yang mengetahui kasus pembuhan ini akan merasa lebih was-was di Batam.
”Memang akan lebih was-was. Makanya kita harapkan, ini harus segera diungkap,” katanya.
(ian/bpos)
Posting Komentar