Jakarta -Konsumsi semen di Indonesia melonjak cukup signifikan pada Agustus 2015. Dalam laporan pengusaha semen kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), ada kenaikan konsumsi sebesar 17,4% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi 6,28 juta ton.
Kumulasi Januari-Agustus 2015, total konsumsi naik 0,1% menjadi 37,4 juta ton. Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyampaikan laporan ini menunjukkan perekonomian dalam negeri kembali bergairah, setelah lesu sejak awal tahun. Selama semester I 2015, pertumbuhan ekonomi hanya mampu mencapai 4,7%
"Ini penting disampaikan di tengah ekonomi lesu, ternyata dari indikator semen, pembangunan mulai bergerak dan daya beli masyarakat mulai menguat, ini yang penting juga ada kenaikan dari tahun lalu sehingga pertumbuhan ekonomi mengindikasikan akan membaik pada tahun ini," ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengakui, kondisi awal tahun memang membuat industri semen gelisah. Sebab konsumsi semen begitu rendah dan menyentuh level negatif 1,6% mengikuti perlambatan ekonomi.
"Prinsipnya pada semeseter satu kita gelisah, karena semester satu kita minus 1,6% tapi sekarang penyakitnya kelihatan sembuh setelah dana cair, pemerintah bisa melaksanakan pembangunan sepenuhnya infrastruktur jalan, jadi Agustus luar biasa tidak pernah kejadian naik itu 17,4%," jelas Widodo.
Widodo menuturkan, dari total penjualan kumulatif, konsumsi di Jawa masih paling besar dengan 57%. Kemudian Sumatera dengan 21%, Sulawesi dan Kalimantan masing-masing 7%, Bali dan Nusa Tenggara 6% dan Maluku dan Papua sebesar 2%.
"Sumatera naik 21% di Jawa 10% kalau nggak salah. Jadi luar biasa," tegasnya.
Industri cukup bergantung kepada proyek pemerintah, baik perumahan maupun pembangunan infrastruktur. Bila terealisasi sesuai rencana, asosiasi optimis pertumbuhan konsumsi semen semester 2 sebesar 5,2% dan akhir tahun ini bisa mencapai 2%.
"Ini kami optimis dengan hitungan kami insya Allah kalau sejuta rumah jalan pembangunan infrastruktur di Balikpapan, kalau di Sumatera jalan, infrastruktur d Dumai, Medan, Sulawesi, Manado dan di Jatim jalan angka (pertumbuhan) 2%," tukas Widodo.
Posting Komentar