Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, meminta bawahnya untuk terbuka bila ada yang tak disukai dengan caranya memimpin. Dia mengaku tak suka bila ada pejabat yang cuma bila komentar di belakang.

"Kalau tidak ada yang senang dengan saya ya silakan saja menghadap dengan saya. Ruangan saya terbuka buat anda (pejabat)," ujar Ahok, sapaan Basuki, saat acara pengambilan sumpah dan pelantikan kepala kanreg V BKN Jakarta serta jabatan pimpinan tinggi pratama, jabatan administrator dan pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (4/9).

Buat dia, pertemuan tatap muka akan lebih jantan ketimbang menyindir diam-diam atau melakukan tindakan tak wajar seperti berdukun.

"Udah jangan main dukun-dukun segala. Saya udah pengalaman yang begituan," imbuhnya.


Dia lantas menceritakan pengalamannya saat berkecimpung di dunia politik yang penuh intrik dan magic.

"Dulu saya pernah waktu masih jabat Bupati Belitung ada orang yang mau dukunin (nyantet) dengan cara datang ke kantor meludah-ludah dan masuk ke ruangan saya. Bukannya saya yang mati malah dukunnya yang mati," tutur Ahok.

"Kata Bapak saya kalau ada orang yang jahat sama kita, itu barang-barang yang buat nyantet ambil, gantung taruh di depan pintunya. Artinya apa? Kita itu lebih hebat dari dukun itu," sambungnya.

Tapi, bila ada PNS yang coba-coba nekat menyantetnya, Ahok mempersilakan. Dia mengaku tak akan takut.

"Saya tahu kalau ada orang yang mau jahat sama saya. Itu ruangan saya di wangi-wangiin, ditaruh macem. Tapi saya masih sehat, kalau kita benar kenapa takut meski diberondong peluru juga jangan takut, kita benar," paparnya.


[Mdk/lia]

Posting Komentar

 
Top