Wabah "Sleep-texting" Melanda Remaja, Berbahaya dan Juga Memalukan
Umumnya tidur merupakan aktivitas statis yang dilakukan dengan terbaring selama berjam-jam. Namun, seiring berkembangnya teknologi, makin banyak orang yang tidak bisa terlepas dari telepon genggamnya. Inilah yang membuat munculnya suatu jenis gangguan tidur baru, yaitu tidur sambil mengetik pesan yang dikenal dengan istilah sleep-texting.
Gangguan tidur yang satu ini dilaporkan sedang banyak dialami oleh pengguna telepon genggam. "Jam empat atau jam tiga pagi, aku rasa aku bangun dan mengetik pesan, kemudian tidur lagi, tapi aku tidak ingat itu," ujar Megan, salah satu penderita sleep-texting.
Elizabeth Dowdell, profesor keperawatan dari Villanova University di Pennsylvania, mengatakan, sleep-texting dapat menyebabkan beberapa situasi yang memalukan. Dia pun tertarik untuk meneliti tentang fenomena yang terutama terjadi pada anak muda ini.
Salah satu anak muda yang diteliti oleh Dowdell diketahui pernah mengirimkan pesan romantis pada teman sekelasnya. Suatu hari teman sekelasnya mengirimkan pesan tentang kelas anatomi, namun anak itu membalas dengan: "Aku suka itu. Aku cinta kamu. Kamu adalah cahaya hidupku".
"Dia sangat malu saat sadar," ungkap Dowdell.
Di samping dampaknya yang memalukan, sleep-texting juga dikaitkan dengan permasalahan kesehatan. Dalam banyak kasus, sleep-textingterjadi pada dua jam setelah seseorang mulai tidur. Padahal pada saat itulah, terjadi fase tidur dalam yang disebut rapid eye movement(REM).
Fase tidur dalam sangat penting untuk mencegah gangguan-gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, disfungsi sistem imun, dan penyakit-penyakit lainnya.
Dr Josh Werber, spesialis tidur dan mendengkur mengatakan, tidur sangat penting untuk proses pemulihan kondisi tubuh. Kekurangan tidur dapat berpengaruh terhadap penurunan kemampuan kognitif di kemudian hari.
Laura Hogya, penderita sleep-texting lainnya mengatakan, pada suatu hari dia bangun tidur dan merasa sangat lelah. "Aku tidak tahu dari mana rasa lelah itu berasal, entah dari membaca-baca pesan atau menjawab pesan," katanya.
Teknologi seperti telepon pintar memiliki dampak yang nyata di kehidupan modern, terutama pada pengguna usia muda. Penggunaan telepon pintar, komputer, video games, dan teknologi lainnya telah dikaitkan dengan gangguan tidur, seperti insomnia.
Untuk menghindari kondisi tersebut, para pakar merekomendasikan untuk menjauhkan diri dari gadget beberapa saat sebelum pergi tidur. Selain itu, tidak meletakkan peralatan elektronik di sekitar tempat tidur juga bisa menjadi solusi.
(Kompas/uk)
Posting Komentar