Manila - Topan Goni menerjang wilayah Filipina bagian utara hingga memicu banjir dan tanah longsor. Sedikitnya enam orang tewas akibat terjangan topan, sedangkan ribuan orang lainnya dievakuasi ke lokasi yang lebih tinggi.

Direktur Eksekutif Badan Penanggulangan Bencana Nasional Filipina, Alexander Pama menuturkan, lima orang tewas terkubur bebatuan dan lumpur di wilayah Benguet. Sedangkan seorang pria tewas tertimpa pohon tumbang di dekat wilayah Ilocos Norte.

Dua orang lainnya dilaporkan hilang di wilayah yang dilanda banjir dan empat orang luka-luka. Otoritas setempat juga mengevakuasi sekitar 1.200 orang ke tempat lebih aman. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (22/8/2015).

Topan Goni berada di lokasi sejauh 140 kilometer dari Provinsi Cagayan, Filipina bagian utara pada Sabtu (22/8) pagi waktu setempat. Topan ini dilaporkan bergerak dengan kecepatan hingga 195 kilometer per jam.

Gubernur Provinsi Abra, Eustaquio Bersamin menuturkan, hujan deras yang mengguyur wilayahnya selama dua hari berurut-turut membuat sungai setempat meluap. "Kami dilanda hujan deras. Sungai Abra berubah menjadi lautan," tutur Bersamin kepada radio setempat, DZMM.

Ditambahkan Bersamin, sedikitnya enam orang yang masih satu keluarga terjebak di desa yang dibanjiri air sungai. Bersamin menegaskan, upaya penyelamatan keluarga itu tengah dilakukan.

"Hujannya lebih kuat dari yang kami harapkan," imbuhnya.

Topan Goni ini merupakan salah satu dari 20 topan yang setiap tahunnya menerjang Filipina. Biro Cuaca setempat menyebut, topan Goni akan bergerak ke arah Taiwan usai menerjang Filipina bagian utara. Taiwan sendiri dilaporkan telah mengevakuasi warganya yang ada di pinggir pantai. Tentara setempat juga disiagakan untuk mengantisipasi bencana yang akan terjadi.

(Dtk/nvc/try)

Posting Komentar

 
Top