JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada hari ini, Jumat (31/7/2015), makin terpuruk dan menembus level Rp 13.539 per dollar AS. Nilai tersebut kembali menempatkan rupiah pada level terendah sejak krisis tahun 1998 silam. 

Menanggapi hal itu, Bank Indonesia menjelaskan, pelemahan rupiah tidak lepas dari rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuannya.

"Kondisi (rupiah) yang sekarang ini kalaupun sedikit lemah karena penguatan dollar AS karena kemungkinan Fed fund rate (suku bunga acuan AS) meningkat," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Menurut dia, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS itu sangat kuat seusai rapat pimpinan bank sentral AS. Hasil rapat itu, kata Agus, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS naik 2,3 persen pada kuartal II-2015. Dibandingkan kuartal tahun lalu, lanjut dia, pertumbuhan AS itu sangat baik.

"Ini yang membuat banyak orang menduga bahwa Fed fund rateakan naik dan ekonomi Indonesia membaik," kata dia. 

Tak cuma itu, rupiah juga tertekan oleh faktor dalam negeri. Setiap akhir bulan, kebutuhan dollar AS selalu meningkat karena banyak perusahaan berkewajiban membayar utang valas. Meski begitu, lanjut dia, BI akan selalu melakukan pengawasan terhadap volatilitas rupiah.


(Kompas/sw)

Posting Komentar

 
Top