Biasanya orangtua menyediakan peralatan makan dari plastik atau melamin untuk anak. Tujuannya semata agar piring tak mudah pecah saat terjatuh tanpa sengaja. 
Namun, peralatan makan yang terbuat dari plastik atau melamin pun tak selamanya aman digunakan. 
Dr Dicky Pribadi, SpA, MKes, dokter anak dari RS Mitra Keluarga Depok mengungkapkan, melamin yang aman digunakan untuk anak memiliki syarat dan batas keamanan tertentu.
Peralatan makan dari plastik atau melamin yang tidak disarankan atau tak lolos uji dari Departemen Kesehatan biasanya mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit langsung maupun tak langsung.
"Menggunakan bahan melamin atau plastik yang tak disarankan bisa mengakibatkan penumpukan penyakit dalam tubuh anak, dan dalam jangka panjang akan mengakibatkan terjadinya penyakit pada ginjal," ungkap dr Dicky dalam acara yang diadakan oleh Scotch-Brite di Cilandak Towns Square, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Anda disarankan untuk lebih berhati-hati memilih peralatan makan dari melamin atau plastik, agar aman digunakan dan tidak mengakibatkan penyakit serius. Berikut beberapa pertimbangan yang Anda perlukan:


1. Kode barang
Ketika memilih produk melamin, jangan hanya tertarik pada bentuk dan warnanya saja. Jangan lupa memeriksa kode benda tersebut. Biasanya kode ini terdapat pada bagian bawah dari peralatan makan melamin. "Melamin atau plastik yang disarankan adalah yang memiliki kode PP," ungkapnya. PP, atau Polyprophylene, merupakan bahan pembuat plastik dan melamin yang aman digunakan.
Selain itu, pilih juga peralatan makan yang memiliki tanda "BPA free", atau "non-BPA". BPA merupakan kepanjangan dari Bisphenol-A, bahan kimia berbahaya yang menyerupai hormon estrogen versi kimiawi. Ketika terlalu banyak masuk ke dalam tubuh, bahan ini akan mengganggu sistem kerja kelenjar endokrin dalam tubuh, dan berpotensi menyebabkan penyimpangan pada metabolisme tubuh.
Sampai saat ini, melamin atau plastik yang paling aman digunakan untuk anak adalah yang memiliki kode BPA free, PP, dan ditandai dengan kode angka lima (5) pada wadah melamin.
2. Kondisi barang
Kode wadah melamin ini memang tak 100 persen menjamin kesehatan anak. Kuman dan bakteri mungkin saja masih bisa bersarang di dalamnya. Sebaiknya, pilih barang yang tidak cacat, misalnya yang tergores pada permukaannya. "Meski hanya sebuah goresan kecil, jutaan kuman bisa bersarang di situ dan sulit untuk dibersihkan," tambahnya.
3. Warna
Peralatan makan tentu dibuat dengan beragam warna, motif, dan desain. Agar lebih aman, pilih produk melamin yang berwarna jernih dan tidak berawan. Produk melamin PP yang paling aman memiliki ciri-ciri lebih ringan, mengilap, jernih, kandungan plastiknya transparan, serta daya tembus uapnya rendah.
4. Usia barang
Usia maksimal melamin dan plastik dipengaruhi oleh kondisi barang itu sendiri. "Usia melamin yang aman dipakai maksimal sekitar enam bulan. Namun lihat juga cara penggunaan, perawatan, dan kondisi barang," paparnya. Jika melamin sudah tergores, sebaiknya segera ganti dengan wadah yang baru agar makanan anak tidak terkontaminasi bakteri pathogen (penyebab penyakit) dan menyebabkan diare atau gangguan ginjal. 

(Okz/sw)

Posting Komentar

 
Top