Foto Ilustrasi
MOJOKERTO - Menurunya debit air Sungai Brantas akibat kemarau dimanfaatkan puluhan penghobi mancing untuk berburu ikan. Seperti yang terlihat di Dam Karet Desa Pagarluyung, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

Meski debit air surut, aliran air masih terlihat deras. Namun, kondisi tersebut tak dihiraukan para pemancing, mereka tetap nekat berada di tengah sungai melawan derasanya aliran air tanpa menggunakan pengaman sama sekali.

Para penghobi mancing itu berderet di tengah Dam Karet mulai dari sebelah selatan di Desa Ngingas Rembyong hingga ke utara di Desa Pagarluyung. Tanpa pengaman, para pemancing ini berjalan ke tengah meski menantang arus Sungai Brantas untuk mendapatkan lumut sebagai umpan yang berada di dasar sungai.

Sambil menunggu umpan disambar ikan, para pemancing berdiri di tengah derasnya arus dengan tingkat kewaspadaan tinggi mengingat derasnya aliran air.

Dan beraneka ragam ikan pun didapat, diantaranya Mujair, Nila dan bahkan Ikan Gabus yang beratnya kira-kira mencapai setengah kilogram.

“Ikan-ikan ini ada yang dijual dan ada juga yang dibawa pulang untuk dikonsumsi sendiri,” ujar Tukiran, salah seorang pemancing di tengah Sungai Brantas, Jumat, 7 Agustus 2015.

Memancing di tengah sungai brantas memang hanya dapat dilakukan setahun sekali pada saat musim kemarau saja. Saat debit sungai brantas menurun drastis. (ang)
(Okz/uky)

Posting Komentar

 
Top