NASA menulis bulan tampak biru selama bertahun-tahun kemudian. "Dan masyarakat melihat matahari berwarna ungu untuk pertama kalinya."
Blue moon. Inilah fenomena langka yang terjadi pada malam ini, Jumat 31 Juli 2015. Meski disebut blue moon, bukan berarti warna bulan di langit berubah menjadi biru. Istrilah blue moon dipakai untuk menyebut fenomena bulan yang langka itu.

Istilah blue moon digunakan apabila dalam satu bulan kalender Masehi terjadi dua kali bulan purnama. Dalam setahun, kebanyakan terjadi 12 kali bulan purnama. Namun, dalam tahun-tahun tertentu, akan terjadi 13 kali bulan purnama.

Jadi istilah blue moon bukan dipakai karena warna bulan berubah biru. Karena malam ini pun warna bulan terlihat sama dengan hari yang sudah-sudah. 

Tapi, itu bukan berarti bulan tidak pernah terlihat biru. Sejarah dunia mencatat bulan pernah benar-benar tampak biru saat dilihat dari Bumi. Setidaknya itulah catatan yang disampaikan oleh para ilmuwan.

Fenomena ini dipengaruhi oleh sejumlah kejadian yang terjadi di muka Bumi ini. Bulan bisa terlihat biru karena atmosfir Bumi dipenuhi oleh asap atau debu. 

Dan itu terjadi pada 1883, saat Gunung Krakatau di Indonesia meletus.
Saat letusan Gunung Krakatau itu, debu dan asap dalam jumlah yang luar biasa banyak menyebur ke udara. 

Debu dan asap itu kemudian memenuhi atmosfir yang menyebabkan bulan tampak biru saat dilihat dari Bumi.
"Dan kejadian ini menyebabkan bulan tampak biru selama lebih dari tiga tahun, inilah yang mungkin menjadi asal frase 'once in blue moon'," demikian dikutip Dream dari lamanMetro.co.uk.

Dalam artikel Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), juga dikupas fenomena ini. NASA menulis letusan Krakatau itu setara dengan 100 megaton bom nuklir. 

Suara letusan terdengar seperti meriam yang memekakkan telinga hingga jarak 600 kilometer dari Krakatau. Asap dan debu material vulkanik menyembur ke atmosfir.

"Dan bulan berubah biru. Asap Krakatau menjadi alasannya,"tulis artikel NASA yang diunggah pada 2004 silam. Jutaan meter kubik debu vulkanik berada di atmosfir. Dan setelah itu, bulan tampak terlihat biru.

NASA juga menulis bulan tampak biru selama bertahun-tahun kemudian. "Dan masyarakat melihat matahari berwarna ungu untuk pertama kalinya."

Fenomena bulan terlihat biru juga terlihat pada 1983. Meski tak begitu lama. Dan kala itu penyebabnya adalah letusan Gunung Elchinchon di Mexico. Laporan lain menyebut bulan terlihat biru saat terjadi letusan Gunung St Helens tahun 1980 Gunung Pinatubo pada 1991.

"Kunci terjadinya bulan biru adalah jika di udara terdapat banyak partikel sedikit lebih lebar dari panjang gelombang sinar merah (0,7 mikron) -dan tidak ada ukuran lain. Ini langka, tapi gunung berapi kadang-kadang menyemburkan material seperti itu seperti pada kebakaran hutan."

Bulan juga terlihat biru di Edinburgh, saat terjadi kebakaran hutan di Alberta, Kanada, pada 1950. "Asap dari kebakaran hutan juga menyebabkan bulan biru juga," demikian artikel NASA.

(Dream/sw)

Posting Komentar

 
Top